Pemuda Rantau Samosir Tersentuh! Mahasiswa Unimed Ajak Lestarikan Budaya Lewat Itak Gurgur

Itak gurgur yang dibuat oleh para mahasiswa (foto: istimewa/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Di tengah derasnya arus modernisasi era industri 5.0, sekelompok mahasiswa Program Studi Pendidikan Masyarakat (Penmas) A Stambuk 2025 Universitas Negeri Medan (Unimed) mengajak para pemuda rantau asal Samosir untuk kembali mengenal akar budaya mereka melalui pelatihan pembuatan itak gurgur, makanan tradisional khas Batak Toba.
Ketua kelompok, Joyce Inori Siregar, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan momen berharga untuk memperkuat identitas budaya di tengah krisis nilai lokal yang mulai memudar di kalangan generasi muda.
“Seringkali anak-anak muda rantau kehilangan kedekatan dengan tradisi asalnya, bisa jadi karena tekanan kehidupan kota dan dominasi budaya modern,” tuturnya kepada Mistar, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Jalan Perjuangan, Kecamatan Medan Tembung, ini tidak hanya berfokus pada cara membuat itak gurgur. Para mahasiswa juga memperkenalkan sejarah, makna simbolik, dan fungsi sosial dari makanan tradisional tersebut.
Baca Juga: Menjaga Budaya Batak Sebagai Jati Diri
Itak gurgur dikenal sebagai makanan tradisional khas Batak Toba. Dalam bahasa Batak, itak berarti beras yang digiling menggunakan lesung dan alu atau mesin penggiling, sedangkan gurgur berarti mendidih atau membara. Meski demikian, proses pembuatan itak gurgur tidak melibatkan proses memasak.
Beras yang sudah digiling halus akan dicampur dengan kelapa parut, kemudian dibentuk dengan cara dikepal-kepal (dipohul) hingga padat menyerupai genggaman tangan. Makanan ini biasa disajikan dalam upacara adat Batak Toba sebagai simbol rasa syukur dan doa untuk keberkahan.
“Tidak hanya pemudanya, bahkan kami mahasiswa juga semakin teredukasi. Kami jadi lebih peka dan sadar bahwa budaya lokal itu indah, tapi kalau tidak dijaga, bisa hilang ditelan zaman,” ucap Joyce lagi.
Joyce dan timnya berharap pelatihan tersebut dapat menjadi gerakan kecil yang memunculkan kesadaran besar di kalangan pemuda untuk mencintai dan melestarikan budaya sendiri.
“Semoga langkah kecil ini memberi dampak besar. Mari terus sebarkan semangat peduli, berbagi, dan melestarikan budaya kita,” katanya menutup perbincangan.
PREVIOUS ARTICLE
Konjen India Terkesan dengan Pentas Seni Budaya Daerah Asahan