Friday, October 3, 2025
home_banner_first
WISATA

Raja Ampat Resmi Jadi Cagar Biosfer Dunia UNESCO

Jumat, 3 Oktober 2025 06.00
raja_ampat_resmi_jadi_cagar_biosfer_dunia_unesco

Raja Ampat. (Foto: Trip Advisor/Mistar)

news_banner

Raja Ampat, MISTAR.ID

Kabar baik datang dari Provinsi Papua Barat. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) resmi menetapkan Kepulauan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer Dunia.

Pengakuan global ini menempatkan Raja Ampat sebagai salah satu ekosistem laut dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Dari 30 cagar biosfer baru yang ditetapkan UNESCO tahun ini, Raja Ampat menonjol karena kekayaan biodiversitas bawah lautnya yang luar biasa.

Penetapan ini juga menjadi tonggak bersejarah setelah Raja Ampat lebih dulu meraih gelar UNESCO Global Geopark pada tahun 2023. Dengan demikian, Raja Ampat kini menjadi salah satu kawasan langka di dunia yang menyandang dua gelar internasional sekaligus dari UNESCO.

Cagar biosfer Raja Ampat mencakup area seluas 135 ribu kilometer persegi, terdiri atas lebih dari 610 pulau. Namun, hanya 34 pulau yang berpenghuni. Terletak di jantung Segitiga Terumbu Karang, kawasan ini memiliki 75 persen spesies karang dunia, lebih dari 1.320 spesies ikan karang, hingga lima spesies penyu langka yang terancam punah, termasuk penyu sisik.

Dilansir dari detikcom, Jumat (2/10/2025), UNESCO mencatat sekitar 60 persen terumbu karang di Raja Ampat masih berada dalam kondisi baik hingga sangat baik. Hal ini menjadikan kawasan tersebut sebagai titik penting bagi konservasi, riset ilmiah, serta pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada masyarakat lokal.

Menurut UNESCO, cagar biosfer berfungsi sebagai “laboratorium hidup” di mana masyarakat, ilmuwan, dan pemerintah dapat bekerja sama dalam tiga pilar utama: melestarikan keanekaragaman hayati, mendorong pembangunan sosial-ekonomi berkelanjutan, serta meningkatkan pemahaman melalui penelitian, pendidikan, pelatihan, dan berbagi pengetahuan.

Saat ini terdapat lebih dari 700 cagar biosfer di lebih dari 130 negara, mencakup lebih dari 5 persen daratan dunia, dan mendukung kehidupan sekitar 275 juta orang.[]

REPORTER: