Saturday, June 14, 2025
home_banner_first
SUMUT

Warga Angkola Timur Terapkan Lubuk Larangan Bantu Bangun Jalan

journalist-avatar-top
Jumat, 13 Juni 2025 21.46
warga_angkola_timur_terapkan_lubuk_larangan_bantu_bangun_jalan

Pelepasan ikan di lubuk larangan Dusun Sitada-tada, Desa Sangga Pati. (f:amran/mistar)

news_banner

Tapsel, MISTAR.ID

Kearifan lokal 'lubuk larangan' manfaatnya ternyata tak hanya menjaga kelestarian aliran sungai beserta biota air di dalamnya dari tangan-tangan rakus, tetapi mendorong peningkatan perekonomian warga dan membantu pembangunan sarana prasarana desa.

Seperti halnya yang diterapkan warga Dusun Sitada-tada, Desa Sangga Pati, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

"Lubuk larangan sudah kami terapkan sejak kepemimpinan Syahrul Pasaribu di Tapsel. Di awal kami dibantu benih ikan. Hasilnya, lumayan untuk membantu kepentingan umum, seperti membuat jalan rabat beton di tengah pemukiman, Dusun Sitada-tada," kata Soleman Sinaga, selaku Kepala Desa Sangga Pati, di sela-sela pelepasan benih ikan mas di lubuk larangan, Jumat (13/6/2025).

Disampaikan, panjang saluran Sungai Batang Tura di Desa Sangga Pati sekitar 5 kilometer. Sehingga, berpotensi dijadikan lubuk larangan dalam mendukung program kerja 1.000 kolam dari Bupati Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga, untuk mewujudkan Tapsel sebagai daerah swasembada ikan.

"Di sini sudah berjalan dengan baik. Tinggal meneruskan dan meningkatkan," ujar Soleman.

Sementara, Kepala Dinas Perikanan Tapsel, Syaiful AP Nasution menyebutkan, lubuk larangan memiliki nilai sosial dan ekonomi. Seperti, hasilnya ternyata telah digunakan untuk membangun sarana umum seperti jalan ditengah pemukiman warga.

"Yang kita lepas ada ikan jurung, baung dan tawes dengan total 8.000 ekor," tuturnya.

Hal senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Tapsel, Abdul Basith Dalimunthe. Menurutnya, lubuk larangan tak hanya menghasilkan ikan, tetapi di dalamnya juga menjaga kelestarian aliran sungai.

"Mari kita kompak, dan dukung swasembada ikan di Tapsel yang digaungkan bupati dengan program 1.000 kolam. Ini tentu selaras dengan program Presiden Prabowo Subianto, makan bergizi gratis," ucapnya.

Gus Irawan menyatakan, Tapsel memiliki banyak aliran air. Tetapi selama ini kebutuhan ikan masih mengandalkan dari daerah lain. Di mana, ikan air tawar yang dikonsumsi warga Tapsel, produksi lokal hanya setengah saja.

Dikatakan, potensi yang dimiliki daerah ini harus dioptimalkan, dengan tata kelola yang baik, sehingga Tapsel menjadi daerah swasembada ikan, dalam menjaga ketersediaan gizi.

"Mari sama-sama kita jaga aliran sungai. Saya minta camat, agar rutin melakukan monitoring dan evaluasi terkait kegiatan ini, untuk memastikan program berjalan dengan baik," katanya. (amran/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN