Rumah Bersejarah MTQ Pertama Indonesia Dihibahkan ke Pemkab Asahan

Sebuah rumah berlokasi di Desa Pondok Bungur, Asahan diyakini tempat pertama kali MTQ dilakukan. (foto: istimewa/Mistar)
Asahan, MISTAR.ID
Sebuah rumah yang diperkirakan berusia satu abad di Desa Pondok Bungur Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan dihibahkan kepada Pemerintah Daerah.
Tempat bersejarah ini merupakan saksi lahirnya Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) pertama di Indonesia pada tahun 1946. Dari lokasi inilah tradisi perlombaan membaca Alquran mulai berkembang hingga menjadi MTQ tingkat nasional yang berlangsung hingga sekarang.
Nilai historis dan religius yang terkandung menjadikannya sebagai salah satu objek cagar budaya Kabupaten Asahan sekaligus warisan penting bangsa.
Rumah dan masjid bersejarah tersebut selama ini dikelola oleh Yayasan MTQ Pertama Indonesia yang berdiri sejak 1946 dan diketuai oleh Nahar Abdul Ghani yang merupakan kelanjutan perjuangan orang tuanya yakni almarhum Muhammad Ali Umar.
“Melalui hibah ini, pihak yayasan berharap pengelolaan situs bersejarah dapat dilakukan lebih profesional, optimal, oleh pemerintah daerah. Agar, nilai sejarahnya tidak hilang serta terjaga sehingga bisa diketahui oleh generasi berikutnya,” ujar Nahar Abdul Ghani dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (2/9/2025).
Nahar menegaskan langkah tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral menjaga amanah sejarah. “Kami berharap Desa Pondok Bungur dapat dikembangkan sebagai pusat pembelajaran, penelitian, dan pengembangan tilawatil quran tingkat nasional, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh generasi mendatang,” kata Nahar.
Sementara itu, Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar beberapa waktu lalu pernah mengunjungi rumah bersejarah tersebut mengucapkan apresiasi dan penghargaan sebesar-besarnya.
“Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yayasan MTQ Pertama Indonesia. Kami berkomitmen menjaga, merawat, dan mengembangkan situs bersejarah ini sebagai kebanggaan, bukan hanya bagi masyarakat Asahan, tetapi juga bangsa Indonesia. Dengan tata kelola yang baik, warisan ini akan memperkuat syiar Islam dan pendidikan Alquran di daerah kita,” kata Bupati.
Pemerintah Kabupaten Asahan menyatakan siap menindaklanjuti hibah bersejarah ini sesuai peraturan perundang-undangan. Kedepan, situs MTQ Pertama Indonesia di Pondok Bungur tidak hanya difungsikan sebagai cagar budaya, tetapi juga akan dikembangkan menjadi pusat syiar Islam, pendidikan Alquran, wisata religi, dan penelitian sejarah keagamaan. (Perdana/hm18)