Thursday, September 4, 2025
home_banner_first
SUMUT

Cuaca Ekstrem, Penyeberangan Tigaras–Simanindo Dihentikan Sementara

journalist-avatar-top
Minggu, 20 Juli 2025 17.26
cuaca_ekstrem_penyeberangan_tigarassimanindo_dihentikan_sementara

Kapal Motor (KM) tradisional bersandar di tepian Danau Toba. (Foto:Istimewa/Mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan Danau Toba, aktivitas penyeberangan kapal dari Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun menuju Simanindo, Kabupaten Samosir, dihentikan sementara oleh pihak berwenang.

Penghentian ini dilakukan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba demi keselamatan pelayaran, mengingat kecepatan angin di wilayah perairan tersebut mencapai 10 knot.

Kapal Tradisional Dihentikan, KMP Sumut Masih Beroperasi

Pelaksana Tugas Kepala KSOPP Danau Toba, Bendro Hutapea, menyampaikan bahwa penghentian operasional hanya berlaku bagi kapal motor tradisional.

“Mulai hari ini, kapal tradisional tidak diizinkan berlayar karena angin kencang dan ombak tinggi. Namun, masyarakat masih bisa menyeberang menggunakan kapal ferry KMP Sumut I dan II yang masih aman beroperasi,” ujarnya, Minggu (20/7/2025).

Rute Tigaras–Simanindo Rawan Cuaca Ekstrem

Rute penyeberangan Tigaras–Simanindo dikenal cukup rawan terhadap gangguan cuaca, karena lokasinya berdekatan dengan perairan terbuka Tao Silalahi di Danau Toba. Hal ini menjadikannya lebih rentan terhadap perubahan cuaca secara tiba-tiba.

Sementara itu, untuk rute Ajibata–Samosir, Bendro memastikan bahwa kondisi cuaca masih tergolong normal dan seluruh armada—baik kapal motor maupun kapal ferry—tetap beroperasi seperti biasa.

Penjelasan BMKG: Cuaca Dipengaruhi Aktivitas Atmosfer Global

Prakirawan BMKG Balai Wilayah I Medan, Defri Mandoza, menjelaskan bahwa angin kencang di wilayah Danau Toba dipengaruhi oleh aktivitas atmosfer global.

“Fase MJO (Madden Julian Oscillation) saat ini berada di fase 4, disertai aktifnya gelombang atmosfer seperti gelombang Kelvin dan Rossby, yang meningkatkan intensitas angin dan curah hujan,” tuturnya.

Selain itu, monsun Asia yang membawa massa udara lembap dari Laut Cina Selatan dan Samudra Hindia bagian barat Sumatera juga turut memicu kondisi cuaca ekstrem.

Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Lebih lanjut, BMKG mencatat adanya sirkulasi siklonik di perairan barat Sumatera Utara serta konvergensi angin yang terjadi di wilayah daratan, termasuk kawasan Danau Toba.

Kondisi ini berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dalam durasi cukup panjang. (hamzah/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN