Thursday, November 6, 2025
home_banner_first
SUMUT

BMKG Waspadai Potensi Megathrust Mentawai-Siberut, Pemkab Tapteng Siaga

Mistar.idKamis, 6 November 2025 17.08
JS
FM
bmkg_waspadai_potensi_megathrust_mentawaisiberut_pemkab_tapteng_siaga

Plt Sekda Tapteng, Nurjalilah, menerima kunjungan Tim BMKG Wilayah I Medan yang dipimpin Bertalina Sihotang, didampingi Kepala UPT Stasiun Meteorologi F.L. Tobing Pinangsori, Ali Mustofa. (foto:diskominfotapteng/mistar)

news_banner

Tapteng, MISTAR.ID

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Tengah (Tapteng) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan menyepakati peningkatan sinergi dan kolaborasi dalam menghadapi potensi ancaman gempa bumi megathrust yang dapat terjadi di wilayah pesisir barat Sumatra.

Kesepakatan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tapteng, Nurjalilah, saat menerima kunjungan tim BMKG Wilayah I Medan yang dipimpin Bertalina Sihotang, didampingi Kepala UPT Stasiun Meteorologi F.L. Tobing Pinangsori, Ali Mustofa, di ruang kerjanya, Kamis (6/11/2025).

Pertemuan tersebut membahas kesiapsiagaan daerah terhadap potensi gempa besar di Segmen Megathrust Mentawai–Siberut, yang berpotensi berdampak pada wilayah pesisir Kabupaten Tapteng.

“BMKG menginformasikan kepada Pemkab Tapteng tentang pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam membangun masyarakat pesisir yang tangguh terhadap ancaman bencana,” ujar Nurjalilah, didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapteng, Rahman Husein Siregar.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan langkah mitigasi dan kesiapsiagaan yang lebih terencana dan efektif.

Dalam kesempatan itu, Nurjalilah juga menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasi kepada tim BMKG Medan atas informasi dan dukungan yang diberikan terkait potensi bahaya gempa megathrust.

“Pemkab Tapteng berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan BMKG dalam mematangkan rencana kontinjensi serta langkah antisipatif terhadap ancaman gempa megathrust,” katanya.

Sementara itu, Bertalina menjelaskan bahwa segmen megathrust Mentawai–Siberut memiliki potensi tinggi terhadap terjadinya gempa besar. Berdasarkan catatan historis, segmen ini belum melepaskan energi secara penuh sejak terjadinya gempa besar pada tahun 1797 dan 1833.

“Artinya, tekanan energi telah terakumulasi selama lebih dari dua abad di segmen ini. Akumulasi tersebut berpotensi memicu gempa besar dengan magnitudo di atas 8,6, yang bisa menimbulkan tsunami di sepanjang pesisir pantai barat Sumatra,” jelas Bertalina.

Pertemuan diakhiri dengan kesepakatan untuk memperkuat sosialisasi, simulasi, dan pelatihan kebencanaan bagi masyarakat pesisir Tapteng. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat agar lebih tanggap dan siap menghadapi kemungkinan terjadinya gempa megathrust di masa mendatang. (hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN