Binjai, MISTAR.ID

Atap gedung DPRD Binjai mengalami kebocoran parah yang bearada di ruang rapat komisi di lantai dua. Agar air tidak menggenangi lantai, petugas menutupi bocoran atap dengan terpal, sedangkan di lantai diletakkan beberapa baskom untuk menampung tetesan air hujan.

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Binjai, Putri Syawal Sembiring, saat dikonfirmasi membenarkan kondisi gedung DPRD Binjai yang kini sudah banyak rusak, terutama di bagian atap yang bocor.

Ia mengatakan telah mengusulkan kepada Wali Kota Binjai agar mengalokasikan anggaran perbaikan gedung karena anggaran di DPRD tidak cukup untuk perbaikan atau perawatan rutin.

“Sejak sebelum HUT Binjai kemarin, saya sudah usulkan ke Wali Kota agar dialokasikan anggaran untuk perbaikan gedung DPRD Binjai. Wali Kota pun sudah memerintahkan Dinas PUTR Pemko Binjai untuk mengerjakan perbaikan, tetapi nyatanya sampai sekarang belum juga dikerjakan,” kata Sekwan DPRD Binjai, Senin (22/9/2025) siang.

Ia menjelaskan, bagian gedung yang paling mendesak untuk diperbaiki adalah atap. Setiap kali hujan deras disertai angin kencang, air masuk melalui celah-celah atap dan menggenangi asbes.

“Kami khawatir jika tidak segera diperbaiki, atap bisa runtuh lagi. Seperti yang terjadi di lantai satu, asbes atapnya pernah runtuh ke bawah, untung saja tidak mengenai orang,” sebutnya.

Sementara itu, Kabid Cipta Karya Pemko Binjai, Royto, mengatakan proses perbaikan membutuhkan anggaran besar dan tidak bisa hanya melalui pengerjaan Penunjukan Langsung (PL) pada bagian asbes saja.

Karena itu, Royto belum bisa menjanjikan perbaikan dilakukan di P-APBD tahun ini dan kemungkinan menunggu R-APBD tahun depan, dengan estimasi biaya di bawah Rp1 miliar.

“Paling tidak kita harus bongkar dan susun kembali bagian atap paling atas. Karena di situlah sumber masalahnya. Bentuk atap seperti kubah membuat air hujan deras yang disertai angin kencang mudah masuk melalui sela-sela atap. Dari luar memang terlihat bagus, tetapi mudah dimasuki air ketika hujan,” tuturnya. (bayu/hm25)