Tuesday, April 29, 2025
home_banner_first
SIMALUNGUN

Bah Silulu: Wisata Alam Murah Meriah, Kolam Alami di Tengah Rimbunnya Hutan Simalungun

journalist-avatar-top
Selasa, 29 April 2025 15.06
bah_silulu_wisata_alam_murah_meriah_kolam_alami_di_tengah_rimbunnya_hutan_simalungun

Pemandian alam Bah Silulu, Kabupaten Simalungun yang dikelola lebih modern di tengah kawasan hutan (f:abdi/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Pemandian alam Bah Silulu, terletak di Nagori Silulu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, menjadi objek wisata yang dapat menyegarkan perasaaan seseorang.

Pengunjung dimanjakan dengan dinginnya air hutan yang telah dibenahi menjadi kolam renang modern, sekaligus adanya pemandangan alam yang indah dan asri.

Tak jarang pengunjung akan mendengarkan merdunya kicauan burung, dan banyak monyet bermain sambil mencari makan di kawasan hutan. Semuanya terlihat jelas.

Kolam renang yang dangkal, dilengkapi wahana air sederhana dan peluncuran, juga cocok bagi orang tua dan anak-anak.

Lokasi berjarak 3 Km dari Simpang Serapuh atau jalan lintas Pematang Siantar, Asahan, atau sekitar 15 Km dari Kota Pematangsiantar, dapat dikunjungi menggunakan sepeda motor maupun mobil.

Menuju ke sana melewati jalan mulus dapat dipandu oleh aplikasi penunjuk arah yang tersedia pada smartphone.

Seorang pengunjung asal Bah Jambi, Alisyah, 40 tahun, dalam pengalamannya mengatakan, tempat tersebut sangat tepat dipilih untuk melewati akhir pekan bersama keluarga dan pasangan.

"Pernah ke sana beberapa waktu lalu, melihat keindahan airnya membuat perasaan tenang dan dapat menghilangkan penat selama beraktivitas," ucapnya, Selasa (29/4/2025)

Senada diucapkan Winalda. Wanita asal Kerasaan ini mengaku, mengisi waktu libur ke Pemandian Bah Silulu juga dapat melatih anak agar pandai berenang.

"Selain menyenangkan anak, menghabiskan waktu berlibur bareng keluarga ke Pemandian Bah Silulu, biaya juga tergolong sangat ramah di kantong. Karena tiket masuk yang sangat murah kendati memang perlu pengawasan yang lebih terhadap anak kecil," tuturnya.

Sementara pemilik warung, Misna, usia 45 tahun mengatakan, wisata ini dikelola puluhan tahun oleh marga Damanik, bergelar Opung beristerikan boru Naibaho. Mereka dikaruniai sembilan anak.

Menurut Misna, objek wisata yang masih dikelilingi bambu tersebut dikelola turun temurun, dengan tarif Rp 5.000 per orang dan parkir Rp 2.000. Biasanya penghasilan yang terkumpul juga dipakai membenahi kawasan wisata tersebut.

Kini, di sana ada berbagai unit usaha dikelola keluarga Opung Damanik, termasuk cucunya, yakni pondok, menyewakan ban, dan menjual makanan.(abdi/hm17)

REPORTER:

RELATED ARTICLES