Saturday, November 8, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Desa Parbuluan VI Mencekam, Puluhan Warga Mengungsi ke Polres Dairi Minta Perlindungan Hukum

Mistar.idSabtu, 8 November 2025 18.33
journalist-avatar-top
JM
desa_parbuluan_vi_mencekam_puluhan_warga_mengungsi_ke_polres_dairi_minta_perlindungan_hukum

Puluhan warga Desa Parbuluan VI mengungsi di Polres Dairi. (foto: manru/mistar)

news_banner

Dairi, MISTAR.ID

Situasi di Desa Parbuluan VI, Kabupaten Dairi, dilaporkan mencekam setelah sekelompok massa diduga melakukan pengrusakan rumah Kepala Desa, Parasian Nadeak, Sabtu (8/11/2025). Akibat kejadian tersebut, sekitar 30 kepala keluarga (KK) bersama puluhan anak-anak terpaksa mengungsi ke Polres Dairi untuk mencari perlindungan hukum.

Cristopel Naibaho, Joni Nadeak, Cahyono Nadeak, Candra Nadeak, dan Sagala — yang ditemui di Polres Dairi pada Sabtu sore — menyebutkan mereka tidak berani kembali ke desa karena terus mendapat teror dan ancaman dari sejumlah warga.

“Kurang lebih 30 KK dan puluhan anak-anak terpaksa mengungsi ke polres ini untuk mencari perlindungan hukum. Kami tidak berani lagi pulang ke desa karena banyak ancaman, terutama terhadap keluarga Kepala Desa Parbuluan VI, Parasian Nadeak. Apakah hukum di negara ini sudah mati?” kata Joni Nadeak dengan nada geram.

Candra Nadeak menambahkan, mereka tiba di Polres Dairi sekitar pukul 11.00 WIB setelah rumah kepala desa dirusak massa. Sementara itu, Cahyono Nadeak menjelaskan kronologi awal kejadian.

Menurutnya, sekitar pukul 07.30 WIB, rumah Kepala Desa dilempari oleh sejumlah warga. Keponakan Kades, Cristopel Naibaho, sempat mendatangi lokasi dan bertanya kepada warga yang dicurigai, “Nadohot do ho mangalempari jabu Kades on?” (Apakah kau ikut melempari rumah Kades ini?). Pertanyaan itu kemudian dianggap provokatif oleh massa dan diduga memicu aksi pengrusakan lanjutan.

Informasi diperoleh di Polres Dairi menyebutkan, Kapolres Dairi AKBP Otniel Siahaan tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung memimpin rapat penanganan situasi tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Parbuluan VI, Parasian Nadeak, tengah dimintai keterangan oleh penyidik setelah resmi melaporkan peristiwa pengrusakan rumahnya. Upaya konfirmasi kepada Humas Polres Dairi, Ipda Ringkon Manik, belum berhasil karena yang bersangkutan masih mengikuti rapat bersama pimpinan.

Keluarga Kades, melalui Joni Nadeak, meminta Kapolres Dairi bertindak tegas untuk menghindari bentrok antarwarga. “Kami sudah dua bulan menahan diri supaya tidak terjadi bentrok. Tapi kalau hukum tidak ditegakkan, kami khawatir masyarakat bisa bertindak sendiri. Mohon Kapolres tegas menegakkan hukum,” ujar Joni.

Dari informasi yang berkembang, sejumlah warga yang diduga terlibat dalam pengrusakan rumah Kepala Desa kini berada di Polsek Parbuluan untuk membuat laporan polisi. Sebelumnya, rumah milik Kepala Desa Parbuluan VI, Parasian Nadeak, dirusak oleh massa, Sabtu pagi. Peristiwa itu dibenarkan oleh anak Kepala Desa, Romulo Nadeak.

“Ya, benar. Rumah orang tua saya dirusak massa. Saat kejadian, ibu saya, Ruslan Sagala (62), sedang berada di rumah bersama cucunya. Mereka nyaris menjadi korban penganiayaan,” ujar Romulo.

Romulo berharap aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut dan menangkap para pelaku. Ia juga mengaku mengenal sebagian dari massa yang terlibat, yang diduga merupakan kelompok penolak keberadaan PT Gunung Raya Utama Timber Industries (GRUTI) di Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi. (hm24)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN