Tuesday, April 29, 2025
home_banner_first
SIMALUNGUN

KPH II Siantar Enggan Beberkan Luas Hutan Lindung yang Rusak Ulah Pembalakan Liar

journalist-avatar-top
Selasa, 29 April 2025 17.23
kph_ii_siantar_enggan_beberkan_luas_hutan_lindung_yang_rusak_ulah_pembalakan_liar

Bekas penebangan kayu di kawasan Harangan (Hutan) Repa, Kelurahan Repa Sipolha, Kecamatan Pematang Sidamanik, Simalungun. (f:ist/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Sejumlah kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Simalungun tercatat rusak dampak dari perambahan atau ilegal loging. Terbaru, seluas empat hektare hutan lindung di Dusun Repa, Kelurahan Sipolha, Kecamatan Pematang Sidamanik digunduli pembalak liar.

Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) II Pematangsiantar, Sukendra Purba mengatakan kawasan hutan lindung di Kabupaten Simalungun seluas kurang lebih 23.336 hektar. Sebagian kawasan hutan juga dimanfaatkan dan dikelola oleh masyarakat.

"Luas kawasan hutan lindung di Kabupaten Simalungun 23.336 hektar. Untuk luas areal Perhutanan Sosial (PS) yang dikelola masyarakat seluas 4.832.9 Hektar," ujar Sukendra Purba, Selasa (29/4/2025).

Dikatakan Sukendra, pihaknya tidak memiliki data terkait luasan kawasan hutan lindung yang rusak akibat pembalakan liar oleh pelaku ilegal loging. Dari banyaknya kawasan hutan yang rusak juga sudah dilakukan rehabilitasi penanaman.

"Kita gak memiliki data, dan kawasan hutan yang rusak juga sudah banyak dilakukan penanaman kembali," ujarnya.

Disampaikan Sukendra, terkait kerusakan kawasan hutan dan upaya yang dilakukan dengan penanaman pohon dan membagi bibit produktif kepada masyarakat, Konservasi tanah dan air, hingga patroli pengamanan kawasan hutan.

Adapun luas kawasan hutan lindung di Dusun Repa, Kelurahan Sipolha seluas sekira 195 hektar. Kini empat hektare hutan lindung di Dusun Repa terdampak pembalakan liar.

Di sisi lain, Hutan Repa merupakan hutan penyangga Danau Toba. Bahkan juga, sumber air warga Repa yang berasal dari kawasan hutan lindung. Dengan adanya pembalakan liar masyarakat berkeberatan bila hutan digunduli. (hamzah/hm18)

REPORTER:

RELATED ARTICLES