Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sebanyak 85 Sekolah di Kota Pematangsiantar dapat bantuan laptop chromebook dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Padahal, laptop itu masih dalam penanganan kasus Kejaksaan Agung (Kejagung) yang telah menetapkan empat orang tersangka terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook di Kemendikbudristek. Pengadaan tersebut menyebabkan kerugian keuangan negara Rp1,98 triliun.

Laptop chromebook itu telah disalurkan ke sejumlah sekolah di seluruh tanah air secara bertahap. Kota Pematangsiantar menjadi salah satu daerah yang menerima bantuan laptop proyek pengadaan 2019-2022 tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) M Hamdani Lubis menyebut terdapat 85 sekolah di Sapangambei Manoktok Hitei telah menerima bantuan laptop chromebook. Baik dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.

Dikatakannya, pengadaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada program digitalisasi pendidikan bersumber dari APBN, yakni Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum (DAU). Laptop yang diterima satuan pendidikan dengan merek berbeda-beda pula.

Di antara sejumlah sekolah di Pematangsiantar, tercatat lima sekolah yang paling banyak mendapat jatah laptop chromebook. Yakni SMP Negeri 1, 3, 9, 10 dan 12. Masing-masing sekolah menerima bantuan sebanyak 45 unit laptop pada tahun 2021.

Sementara itu, salah seorang guru sekolah penerima bantuan laptop yang ditemui Mistar, Selasa (22/7/2025), mengatakan chromebook masih dalam kondisi cukup baik dan bermanfaat untuk menunjang aktivitas pembelajaran. Dia mengaku perangkat itu kerap dipakai oleh guru-guru lainnya yang tidak memiliki laptop pribadi. (Jonatan/hm18)