Sunday, July 13, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Pemkab Simalungun Diminta Bertindak Mitigasi Tanggulangi Karhutla yang Sering Terjadi

journalist-avatar-top
Jumat, 11 Juli 2025 18.25
pemkab_simalungun_diminta_bertindak_mitigasi_tanggulangi_karhutla_yang_sering_terjadi

Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Danau Toba. (foto:dokbpbdsimalungun/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Simalungun, Steven Samrin Girsang meminta kepada Pemkab setempat melakukan mitigasi terhadap daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Samrin mengatakan, melalui mitigasi tersebut, daerah-daerah rawan karhutla di Simalungun akan dibantu untuk menyiapkan sejumlah peralatan dan armada.

"Diharapkan bahaya karhutla di Simalungun tidak akan terjadi. Hal ini harus diantisipasi agar karhutla tidak lagi terjadi setiap tahunnya," ujarnya, Jumat (11/7/2025).

Bahkan lanjutnya lagi, Pemkab Simalungun harus membuat regulasi sehingga pangulu atau kepala desa (kades) bisa mengedukasi warganya akan bahayanya jika karhutla terjadi.

"Jadi untuk mengantisipasi itu semua, perlu dibuatkan surat edaran dari bupati ke kades. Sehingga kades bisa mengedukasi masyarakatnya," kata Samrin.

Selain itu, Samrin memberikan masukan agar pemerintah daerah dan pemerintah provinsi bisa saling koordinasi untuk membahas terkait bahaya karhutla yang dapat terjadi kapan saja di setiap daerah.

"Kalau ada surat edaran, kades bisa mengingatkan warganya untuk tidak membakar ladang, sebagai antisipasi terjadinya karhutla," ucap Samrin.

Penggiat Lingkungan yang juga Ketua Pergerakan Penyelamatan Kawasan Danau Toba, Dr. Wilmar Eliaser Simandjorang mengatakan pemerintah harus segera memberikan perhatian agar di kawasan Danau Toba tidak ada lagi kebakaran setiap tahunnya.

"Danau Toba ini masuk kawasan strategis nasional. Ditambah lagi berstatus warisan UNESCO, ini harus kita jaga," kata Wilmar saat dihubungi.

Dikatakan, Danau Toba memiliki warisan geologi dan keanekaragaman hayati, serta warisan budaya, sehingga seharusnya dijaga dengan baik.

"Yang harus dilakukan adalah konservasi lingkungan dan memelihara warisan yang dimiliki. Danau Toba itu sangat indah dan tidak dimiliki negara-negara lainnya," ujarnya.

Wilmar pun berharap kepada pemerintah yang menjadi tumpuan dan telah diberikan hak oleh masyarakat untuk menjaga kawasan strategis nasional tersebut agar menjadi lebih baik lagi.

"Tapi, kehadiran mereka jarang terlihat kalau ada kkarhutla. Gubernur Sumatera Utara (Sumut) juga tidak pernah dilihatnya bagaimana sekarang kawasan di sekitaran Danau Toba gosong karena terbakar," ucapnya.

"Jadi saya melihat ini kok tega-tega amat. Karena dampak dari kebakaran lahan tersebut membuat aneka tanaman endemik, aneka hewan endemik hilang dan ini biasa saja mereka seperti tidak ada yang terjadi. Padahal telah terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Wilmar mengakhiri. (hamzah/hm16)



REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN