Industri Sawit Sumut Capai Titik Jenuh, Pengamat: Investor Baru Sulit Masuk

Pengamat Ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara, Gunawan Benjamin. (Foto: Istimewa/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Industri kelapa sawit di Sumatera Utara (Sumut) dinilai telah mencapai titik jenuh. Kondisi ini membuat daerah tersebut sulit menarik investor baru dan harus mengandalkan kekuatan ekonomi sendiri.
Hal ini dikatakan Pengamat Ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, ia menilai industri di Sumut saat ini mayoritas terfokus pada pengolahan sumber daya alam seperti sawit, karet, kakao, dan kopi, dengan kelapa sawit sebagai primadona.
“Menurut saya, industri kelapa sawit saat ini sudah mengalami titik jenuh. Karena serapan produk minyak kelapa sawit stabil dan cenderung naik tipis belakangan ini,” kata Gunawan, Jumat (24/10/2025).
Kondisi ini terlihat dari produksi CPO yang relatif tidak banyak berubah. Meskipun industri pengolahan utama tengah jenuh, Gunawan melihat adanya peluang investasi terbatas, yakni pada pengembangan biodiesel.
“Ada peluang pengembangan biodiesel yang bisa ditawarkan ke investor asing karena domestic demand-nya cukup menjanjikan. Penerapan biodiesel untuk campuran BBM sangat potensial karena dibarengi dengan kebijakan politis pemerintah,” ujarnya.
Gunawan menegaskan, akan sulit menarik investasi baru di tengah kejenuhan industri. Ia mengutip pernyataan Menkeu Purbaya yang menyebut bahwa investor datang untuk menikmati pertumbuhan, bukan menciptakan pertumbuhan.
Hal ini menandakan bahwa realisasi investasi di Sumut pada tahun ini dan tahun depan akan lebih banyak mengandalkan perusahaan yang sudah mapan atau pembiayaan dari perbankan.
“Untuk menggaet investor dengan bisnis baru saya pikir sulit terealisasi. Jadi, upaya Pak Bobby untuk menggenjot investasi tahun ini dan tahun depan menghadapi tantangan serius. Ekonomi Sumut akan lebih banyak mengandalkan belanja rumah tangga,” tuturnya. (hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Harga Emas Tembus Rp 2,5 Juta per Gram, Warga Deli Serdang Ramai Gadaikan Emas ke Pegadaian






















