Simalungun, MISTAR.ID

Warga Desa Ujung Bondar, Panombean, Huta V Kuala Janji, Nagori Bosar Galugur, Kabupaten Simalungun, terus mengeluhkan kondisi jalan utama yang rusak parah selama lebih dari 10 tahun. Kerusakan ini tak hanya menghambat aktivitas sehari-hari, tetapi juga mengancam keselamatan warga serta menghambat akses layanan kesehatan.

Pembangunan infrastruktur jalan menjadi kebutuhan mendesak yang diharapkan segera dipenuhi oleh pemerintah daerah. Jalan yang layak tak hanya mempermudah akses warga, tapi juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Jalan Tak Layak, Akses Warga Terhambat

Salah seorang warga, Awang, menuturkan bahwa kondisi jalan di daerahnya kini sudah sangat memprihatinkan.

“Jalan di sini sudah tidak layak digunakan. Banyak lubang besar dan bebatuan tajam, jadi kami khawatir saat berkendara,” ujarnya, Minggu (26/10/2025).

Ia mengaku kecewa dengan pemerintah daerah yang dianggap kurang adil dalam pemerataan pembangunan infrastruktur.

“Kami merasa dianaktirikan. Di daerah lain jalannya sudah mulus, tapi di sini berlubang semua. Kadang kami harus lewat jalan perkebunan warga agar bisa sampai ke tujuan,” katanya mengeluh.

Akses Ambulans dan Layanan Kesehatan Terhambat

Buruknya kondisi jalan bahkan pernah menyebabkan kecelakaan. Seorang warga dikabarkan jatuh dan luka-luka saat berusaha menghindari lubang di jalan.

“Kalau ada warga sakit dan butuh ambulans, kendaraan itu tidak bisa masuk karena jalan terlalu rusak dan berbatu. Kalau dipaksakan, mobil bisa tersangkut,” tutur Awang.

Harapan Warga pada Pemerintah

Warga lain, Setiawan, berharap pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki jalan yang menjadi satu-satunya akses utama warga.

“Kami sangat berharap pemerintah segera memperbaiki jalan ini. Sudah lebih dari 10 tahun kami menunggu. Jalan ini penting untuk keselamatan dan kelancaran aktivitas kami,” ujarnya.

Warga Huta V Kuala Janji kini hanya bisa berharap pemerintah daerah segera memberikan perhatian dan tindakan nyata agar pembangunan infrastruktur tidak hanya berpusat di perkotaan, tetapi juga merata hingga ke pelosok desa. (hm27)