Warga Pematangsiantar Protes Penebangan Bambu di Tepi Sungai, Takut Picu Banjir

Aktivitas pekerja melakukan penebangan pohon bambu di aliran Sungai Bah Bolon Jalan SKI, Kota Pematangsiantar. (foto:istimewa/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Sejumlah warga Jalan SKI, Kota Pematangsiantar, menyampaikan keberatan terhadap penebangan pohon bambu di tepi aliran Sungai Bah Bolon, yang mulai dilakukan beberapa hari lalu. Warga menilai kegiatan ini berpotensi merusak lingkungan dan meningkatkan risiko bencana, terutama saat musim hujan.
Seorang warga berinisial ET (45) mengungkapkan kekhawatirannya. “Bambu itu akar-akarnya kuat, bisa menahan tanah dari longsor. Kalau ditebang semua, air sungai bisa meluap ke rumah-rumah ketika banjir dan hujan deras,” ujarnya, Minggu (26/10/2025).
Selain itu, potongan bambu yang tidak dibuang secara layak justru ikut terbawa arus sungai, memicu protes warga.
Camat Siantar Barat Beri Penjelasan
Menanggapi hal ini, Camat Siantar Barat Irwan Saragih menegaskan bahwa bambu memiliki peran ekologis penting.
“Akar bambu berfungsi sebagai penahan tanah alami yang mampu mencegah erosi dan longsor. Jika ditebang tanpa perencanaan, tanah di sekitar sungai akan mudah terkikis,” kata Irwan.
Penebangan bambu juga dapat merusak habitat flora dan fauna di kawasan riparian, menurunkan kualitas air akibat meningkatnya lumpur dan polutan, serta meningkatkan risiko banjir karena berkurangnya daya serap air alami.
Baca Juga: Dihiasi Anggrek dan Bambu, Bandara Guwahati India Raih International Architecture Awards 2025
Solusi dan Ajakan Konservasi
Camat Irwan mengajak warga ikut aktif dalam pengelolaan sungai yang berkelanjutan, antara lain melalui:
1. Reboisasi – Penanaman kembali pohon atau bambu di pinggiran sungai.
2. Pengelolaan Lahan Berkelanjutan – Praktik pertanian konservasi dan pengelolaan hutan rakyat secara lestari.
3. Partisipasi Masyarakat – Kegiatan gotong royong, sosialisasi, dan pengawasan lingkungan.
“Menjaga sungai bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Mari lindungi bantaran sungai agar tetap lestari, demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” tutur Irwan. (hm27)
PREVIOUS ARTICLE
Jalan Rusak Parah di Simalungun, Warga Keluhkan Akses Terhambat hingga Sulit Dapat Layanan KesehatanBERITA TERPOPULER


























