Thursday, November 6, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Warga Indonesia Habiskan 7 Jam Online per Hari, Ini 7 Cara Atasi Kecanduan Gadget

Mistar.idKamis, 6 November 2025 07.30
journalist-avatar-top
warga_indonesia_habiskan_7_jam_online_per_hari_ini_7_cara_atasi_kecanduan_gadget

Kecanduan gadget. (Foto: freepik/Freepik)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Penggunaan internet di Indonesia mencapai rekor baru. Berdasarkan laporan Digital 2025: Indonesia dari DataReportal, 212 juta penduduk Indonesia kini aktif berinternet, setara 74,6% dari populasi nasional.

Menariknya, 98% pengguna mengakses internet melalui ponsel pintar, menjadikan Indonesia salah satu negara paling bergantung pada HP di dunia.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa rata-rata warga Indonesia menghabiskan 7 jam per hari online, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 6 jam 38 menit. Aktivitas terbanyak adalah mengakses media sosial, menonton video daring, dan bermain gim.

Dampak Negatif Kecanduan Gadget

Kecanduan gadget dapat menyebabkan berbagai masalah seperti:

  1. Gangguan tidur dan penurunan fokus,
  2. Kecemasan akibat paparan media sosial,
  3. Produktivitas menurun karena terlalu lama di depan layar.

Pakar teknologi digital menegaskan bahwa digital overload perlu diatasi melalui pengelolaan waktu dan kebiasaan sehat.

7 Cara Efektif Mengatasi Kecanduan Gadget

  1. Atur batas waktu layar harian menggunakan fitur Digital Wellbeing atau Screen Time.
  2. Buat zona bebas gadget di kamar tidur dan meja makan.
  3. Nonaktifkan notifikasi tidak penting agar tidak tergoda membuka HP terus-menerus.
  4. Isi waktu dengan kegiatan nyata seperti olahraga, membaca, dan bersosialisasi.
  5. Gunakan teknologi secara terarah, misalnya untuk belajar atau bekerja.
  6. Edukasi anak dan remaja tentang bahaya kecanduan digital sejak dini.
  7. Lakukan detoks digital satu hari dalam seminggu tanpa internet atau media sosial.

Menuju Digital Lifestyle yang Seimbang

Dengan jumlah pengguna internet yang masif, Indonesia berada di garis depan revolusi digital. Namun, keseimbangan tetap menjadi kunci. Mengelola waktu online secara bijak akan membantu masyarakat menikmati manfaat teknologi tanpa terjebak kecanduan.(hm17)