Wednesday, August 20, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Indonesia dan Thailand Teken MoU Kerja Sama Teknologi Modifikasi Cuaca

journalist-avatar-top
Rabu, 20 Agustus 2025 08.29
indonesia_dan_thailand_teken_mou_kerja_sama_teknologi_modifikasi_cuaca

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Republik Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA) Thailand di bidang teknologi modifikasi cuaca (TMC). (Foto: Dok BMKG)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Republik Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA) Thailand di bidang teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Penandatanganan dilakukan oleh Deputi Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto bersama perwakilan DRRAA Thailand, yakni Ms. Wassana Wongrat (Direktur Divisi Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hujan Buatan), Dr. Pakdee Chantraket (Direktur Operasi Royal Rainmaking), Mr. Nukun Sandmuenkaew (ahli sains), dan Ms. Husnee Ngasakul (analis kebijakan dan perencanaan).

Kerja sama ini mencakup pengembangan proyek bersama di bidang modifikasi cuaca, peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan seminar, pertukaran pengetahuan serta tenaga ahli, hingga pemanfaatan teknologi dan peralatan. MoU berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua pihak.

Tri Handoko Seto menegaskan, meski teknologi Indonesia berkembang pesat, Thailand memiliki keunggulan infrastruktur riset dan armada pesawat hujan buatan lebih dari 30 unit. “Dengan kerja sama ini, Indonesia dan Thailand dapat membangun kekuatan bersama di tingkat ASEAN hingga dunia, serta meningkatkan kemampuan modifikasi cuaca Indonesia,” ujarnya, dalam laman resmi BMKG yang dikutip Mistar, Rabu (20/8/2025).

Wassana Wongrat menyebut MoU tersebut sebagai langkah maju memperkuat hubungan kedua negara. “Melalui penelitian dan inovasi, kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan efektivitas hujan buatan, membantu mengatasi kekeringan, serta memperkuat kemampuan menghadapi perubahan iklim,” katanya.

Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Edison Kurniawan menambahkan, kesepakatan ini menjadi landasan strategis untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi. “Kesepahaman ini tidak hanya untuk pertukaran pengetahuan, tetapi juga membangun kerja sama atas dasar keadilan, saling menguntungkan, serta penghormatan penuh terhadap kedaulatan masing-masing negara,” tuturnya.

Sebagai tindak lanjut, Indonesia dan Thailand akan membentuk Kelompok Kerja Bersama guna memantau pelaksanaan, mengevaluasi, sekaligus mengembangkan peluang kerja sama baru di bidang teknologi modifikasi cuaca. []

REPORTER: