Ilmuwan Peringatkan Ancaman Jamur Mematikan Aspergillus di Tengah Perubahan Iklim

Ilustrasi. (f:ist/mistar)
Manchester, MISTAR.ID
Sejumlah ilmuwan memperingatkan dunia terhadap ancaman jamur mematikan Aspergillus yang diprediksi akan menyebar luas di wilayah Eropa, Asia, dan Amerika akibat dampak perubahan iklim.
Jamur ini dinilai dapat menyebabkan infeksi serius pada sistem pernapasan manusia dan berpotensi menewaskan jutaan orang setiap tahunnya.
Peneliti dari Wellcome Trust di Universitas Manchester, Norman van Rhijn, menyatakan bahwa dunia tengah mendekati titik kritis dalam menghadapi peningkatan patogen jamur. “Infeksi jamur akan menjadi faktor penyebab jutaan kematian di seluruh dunia setiap tahunnya,” ujar Rhijn seperti dikutip dari CNN yang melansir dari The Independent.
Jamur Aspergillus diketahui tumbuh subur dalam berbagai lingkungan, termasuk di dalam rumah. Spesies ini juga dapat berkembang dengan cepat dalam suhu tinggi, seperti suhu internal tubuh manusia yang mencapai 37 derajat Celsius, menjadikannya ancaman serius dalam konteks pemanasan global.
Meski pada dasarnya Aspergillus memiliki manfaat, seperti dalam proses fermentasi makanan termasuk pembuatan kecap dan sake, jamur ini bisa menjadi mematikan bagi kelompok rentan.
Mereka yang hidup dengan kondisi seperti asma, fibrosis kistik, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat berisiko mengalami infeksi berat.
Menurut laporan Only My Health, daya tahan Aspergillus sangat ekstrem. Spesies jamur ini bahkan ditemukan bertahan hidup di zona radioaktif Chernobyl, menunjukkan ketahanan luar biasa terhadap kondisi ekstrem.
Infeksi yang disebabkan oleh jamur ini dikenal dengan istilah aspergillosis. Gejalanya meliputi batuk, sesak napas, napas mengi, nyeri dada, dan demam.
Dalam kasus kronis, penderita bisa mengalami penurunan berat badan drastis. Infeksi juga berpotensi menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk mata, sinus, kulit, saluran pencernaan, hingga otak. []
PREVIOUS ARTICLE
Setahun, Jutaan Aplikasi Dihapus Google dari Play Store