Blackberry Ramai Diperbincangkan di Media Sosial, Kenapa?

Ponsel Blackberry. (f:pixabay/publicdomainpictures/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Ponsel lawas Blackberry yang sempat merajai pasar komunikasi era 2000-an kini kembali menjadi primadona, bukan di tangan pebisnis seperti dulu, melainkan diburu anak muda dari kalangan Gen Z.
Fenomena ini ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya TikTok, dengan tagar #blackberry yang telah digunakan lebih dari 126 ribu kali.
Ribuan video memperlihatkan Gen Z membeli Blackberry bekas, menghias ponsel milik orang tua mereka, hingga memamerkan keyboard qwerty fisik khas Blackberry yang disebut cocok untuk sensasi ASMR.
“Saya sudah muak dengan Apple, saya rela menyerahkan hampir segalanya demi sebuah Blackberry!” tulis salah satu pengguna TikTok dalam videonya yang viral.
Bukan sekadar gaya retro, kebangkitan Blackberry disebut dipicu oleh tren "detoks digital". Di tengah kecanduan terhadap smartphone, sebagian Gen Z memilih kembali ke perangkat sederhana demi membatasi waktu layar dan meningkatkan kualitas hidup.
Mengutip dari CNNIndonesia, salah satu alasan utama kebangkitan Blackberry adalah faktor harga. Dibandingkan iPhone terbaru yang bisa menembus puluhan juta rupiah, Blackberry bekas di pasar daring seperti Facebook Marketplace, eBay, dan Back Market jauh lebih terjangkau.
Namun bukan soal harga saja. Bagi banyak anak muda, Blackberry menjadi simbol perlawanan terhadap kecanduan digital. Ponsel ini dinilai mendorong interaksi dunia nyata, mengurangi waktu doomscrolling, dan membantu membangun kembali keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan.
Meski nostalgia Blackberry membawa rasa damai dan kesederhanaan, para penggunanya dihadapkan pada satu kenyataan, sistem operasi Blackberry secara resmi telah dihentikan pada 4 Januari 2022. Sejumlah layanan utama pun tak lagi berfungsi, membuat perangkat ini nyaris tak bisa digunakan layaknya smartphone modern.[]
PREVIOUS ARTICLE
Huawei Nova 13 Pro Hadir dengan Kamera Canggih