PW IGRA Sumut Luncurkan 49 Perangkat Ajar Islami dan Rapor Digital Pertama di Indonesia

PW IGRA Sumut muncurkan 49 perangkat ajar dan aplikasi rapor digital berbasis kurikulum cinta. (foto:dokumentasikemenagsumut/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Sebagai langkah inovatif dalam pengembangan pendidikan anak usia dini berbasis nilai-nilai Islam, Pengurus Wilayah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (PW IGRA) Sumatera Utara (Sumut) bersama Tim Pengembang Kurikulum Kementerian Agama Provinsi Sumutberhasil menyusun 49 perangkat ajar berbasis Kurikulum Berbasis Cinta (KBC).
Karya ini, yang dinamakan ‘Si-49’, diluncurkan sebagai tindak lanjut dari regulasi terbaru Kemenag RI melalui SK Dirjen Pendis Nomor 6077 Tahun 2025.
Si-49 terdiri atas 49 buku pembelajaran tematik yang dikembangkan bersama guru dan kepala RA Al-Ikhlas Konggo, serta Tim Kurikulum Kanwil Kemenag Sumut.
Perangkat ajar ini mencakup 49 judul buku tematik Islami, di antaranya Kisah Nabi Sulaiman AS dan Belalang Emas, Serangan Kutu yang Mengguncang Istana Firaun, serta Bubu dan Misi dari Allah. Selain itu, terdapat pula ensiklopedia mini bertema makhluk ciptaan Allah yang disebut dalam Al-Qur’an.
Pengembangan ini turut melahirkan aplikasi rapor digital RA bernama ‘Si-Raudhah’, yang dirancang untuk membantu guru merekap hasil belajar anak secara otomatis, baik harian, mingguan, maupun semesteran.
Ketua PW IGRA Sumut, Yayuk Rahmawati, menjelaskan bahwa Si-49 merupakan produk turunan pertama dari KBC di Indonesia. Kurikulum ini dibangun di atas semangat lima cinta: Cinta Allah dan Rasul, Cinta Ilmu, Cinta Diri dan Sesama, Cinta Lingkungan, serta Cinta Bangsa dan Tanah Air.
“Kami ingin perangkat ini berpijak langsung pada Al-Qur’an dan Hadis. Setiap tema dan topiknya bersumber dari sana, lalu kami kembangkan menjadi ensiklopedia mini, buku dongeng Islami, modul ajar, hingga video pembelajaran,” kata Yayuk, Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, penerapan rapor digital melalui aplikasi Si-Raudhah bukan semata bentuk digitalisasi administrasi, tetapi juga bagian dari transformasi pembelajaran yang menanamkan nilai spiritual sejak dini.
“Tujuan akhirnya agar anak-anak RA tumbuh dengan lebih mengenal Allah dan Rasul sejak dini,” ujarnya.
Yayuk menargetkan peluncuran resmi Si-49 dan aplikasi Si-Raudhah dilakukan pada akhir tahun 2025, untuk digunakan di 34 Kabupaten/Kota di Sumut.
“Target kita, tahun 2026 seluruh RA di Sumatera Utara sudah menggunakan rapor digital berbasis asesmen tematik ini,” ucap Yayuk.
Dengan lahirnya Si-49 dan Si-Raudhah, ia berharap pembelajaran di RA semakin menyenangkan, adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan berakar kuat pada nilai-nilai spiritual Islam.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumut, H. Ahmad Qosbi, turut mengapresiasi dan menilai bahwa karya guru-guru RA di Sumut menjadi bukti nyata bahwa pendidikan di bawah naungan Kemenag terus berinovasi dengan tetap berlandaskan nilai-nilai keislaman.
“Kami sangat bangga. Si-49 dan Si-Raudhah bukan hanya mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Cinta, tetapi juga meneguhkan semangat moderasi beragama melalui pendidikan karakter anak usia dini,” tuturnya. (hm27)
BERITA TERPOPULER









