Thursday, June 19, 2025
home_banner_first
OLAHRAGA

FORKI Binjai akan Laporkan 4 Wasit O2SN, Dinilai Tak Punya SK Resmi

journalist-avatar-top
Rabu, 18 Juni 2025 21.01
forki_binjai_akan_laporkan_4_wasit_o2sn_dinilai_tak_punya_sk_resmi_

Sejumlah wasit sedang memimpin pertandingan cabor karate di ajang O2SN Binjai. (f:ist/mistar)

news_banner

Binjai, MISTAR.ID

Wakil Sekretaris Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kota Binjai, Guntur Nasution, menyatakan akan melaporkan empat wasit yang memimpin pertandingan cabang karate dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SD dan SMP se-Kota Binjai.

Alasan pelaporan tersebut karena keempat wasit tersebut dinilai tidak memiliki Surat Keputusan (SK) atau surat mandat dari Pengkot FORKI Binjai. Dari lima wasit yang memimpin pertandingan, hanya satu orang yang terdaftar secara resmi dalam SK perwasitan FORKI Binjai.

“Mereka akan kami laporkan karena diduga tidak memiliki surat rekomendasi atau mandat dari Pengkot FORKI Binjai. Ini jelas melanggar petunjuk teknis serta AD/ART organisasi,” kata Guntur saat ditemui Rabu (18/6/2025) siang.

Guntur menjelaskan bahwa saat ini hanya terdapat tiga wasit yang telah mendapat mandat resmi dari FORKI Binjai untuk bertugas dalam pertandingan. Oleh karena itu, keputusan-keputusan yang diambil oleh wasit yang belum memiliki SK dapat dianggap tidak sah.

Ia menekankan bahwa sesuai dengan mekanisme pelaksanaan dan juknis O2SN, panitia pelaksana diwajibkan berkoordinasi dengan pengurus cabang olahraga (cabor) di tingkat kota dalam hal teknis pertandingan.

“Hal ini tertuang jelas dalam pedoman pelaksanaan O2SN tingkat SD dan SMP yang dikeluarkan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas),” katanya.

Dalam aturan yang berlaku, disebutkan bahwa perangkat pertandingan seperti dewan wasit dan wasit O2SN ditentukan oleh panitia dengan berkoordinasi berdasarkan rekomendasi Pengkot FORKI setempat. Selain itu, Technical Delegate berperan membantu panitia dalam menyelesaikan berbagai persoalan teknis selama pertandingan berlangsung.

Guntur berharap insiden ini menjadi perhatian serius agar ke depannya pelaksanaan O2SN lebih profesional dan sesuai prosedur, demi menjamin keadilan serta mutu kompetisi olahraga pelajar. (Bayu/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN