Newsroom: Tragedi Maut di Tanjung Selamat - Ayah Habisi Nyawa Teman Anak

Newsroom: Tragedi Maut di Tanjung Selamat - Ayah Habisi Nyawa Teman Anak
Newsroom: Tragedi Maut di Tanjung Selamat - Ayah Habisi Nyawa Teman Anak
Medan, MISTAR.ID
Pembunuhan berdarah di Tanjung Selamat yang menewaskan Wahyu Agung, pria 28 tahun, akhirnya terungkap. Korban ditemukan bersimbah darah pada Jumat dinihari, 4 Juli 2025. Polisi menetapkan dua tersangka, Maridon Tua Panjaitan, 46 tahun, dan anaknya Hendra Syahputra Panjaitan, 21 tahun.
Dari hasil penyelidikan, diketahui pembunuhan itu bermula dari konflik panjang antara Hendra dan Reza, teman Wahyu. Masalah bermula dari hilangnya ponsel milik Reza, yang ternyata digadaikan Hendra untuk membeli narkoba.
Tak terima, Reza menyekap Hendra selama tiga hari dan memukulinya. Meski keluarga Hendra sudah mencicil ganti rugi, konflik terus berlanjut hingga malam kejadian.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan menjelaskan, saat itu Reza kembali meminta ganti rugi, bahkan mengambil handphone milik ibu Hendra. Emosi memuncak, Maridon menyuruh anaknya berduel dengan Reza. Saat Wahyu Agung mencoba melerai, ia justru menjadi korban.
Wahyu ditikam dengan obeng oleh Maridon hingga tewas dengan dua luka tusuk di leher dan pelipis.
Polisi menyatakan kasus ini mengarah pada pembunuhan berencana, karena Hendra sebelumnya telah membawa sebilah pisau dari rumah. Keduanya kini dijerat dengan pasal 340 subsider 338 KUHP.
Yang mengejutkan, hasil pemeriksaan menunjukkan kedua tersangka positif narkoba. Hendra mengaku memakai narkoba karena meniru ayahnya. Sementara Maridon, yang merupakan residivis narkoba dan kasus bongkar rumah, mengaku mulai menggunakan sabu sejak keluar dari penjara.
Kini, keduanya hanya bisa menyesal atas perbuatannya yang mengakhiri nyawa orang lain dan menghancurkan hidup mereka sendiri. (Putra/hm21).