Saturday, October 4, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Update Ponpes Al-Khoziny: 104 Santri Selamat, 14 Meninggal, dan 49 Masih Hilang

Sabtu, 4 Oktober 2025 15.21
update_ponpes_alkhoziny_104_santri_selamat_14_meninggal_dan_49_masih_hilang

Tiga jenazah santri yang tertimbun reruntuhan bangunan musala Ponpes Al-Khoziny ditemukan Tim SAR gabungan. (foto:bnpb/mistar)

news_banner

Sidoarjo, MISTAR.ID

Jumlah korban selamat dari ambruknya bangunan Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), terus bertambah.

Basarnas Surabaya mencatat 104 orang selamat dari total 118 santri yang berada di lokasi, sementara 14 korban meninggal dunia.

Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, menyebut tambahan data korban selamat berasal dari laporan wali santri, Jumat (3/10/2025). Salah satu santri yang sebelumnya dilaporkan hilang, Ibnu, berhasil menyelamatkan diri dan menemui orang tuanya di lokasi.

“Hingga Jumat malam pukul 23.00 WIB, satu jenazah kembali ditemukan, sehingga total korban meninggal menjadi 14 orang,” ujar Nanang, Sabtu (4/10/2025).

Proses pencarian masih difokuskan pada pembukaan reruntuhan menggunakan alat berat, dengan pengawasan ketat agar tidak membahayakan korban yang masih tertimbun. Tim telah membongkar sekitar 60 persen material bangunan, namun prioritas utama tetap evakuasi korban.

Dari laporan sementara, terdapat 49 santri yang keberadaannya belum diketahui, meski angka ini belum dapat dipastikan akurat. “Seperti kasus Ibnu, yang sempat dilaporkan hilang ternyata sudah selamat,” kata Nanang.

Sementara itu, RS Bhayangkara Polda Jatim menerima 9 jenazah korban dan telah mengirim 57 sampel DNA antemortem dari keluarga untuk mempercepat proses identifikasi. Tim DVI meminta keluarga korban memberikan data tambahan agar identifikasi jenazah dapat dilakukan lebih cepat.

Proses pencarian dijalankan sesuai standar operasional selama tujuh hari, namun dapat diperpanjang jika masih ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Basarnas menargetkan proses evakuasi bisa selesai maksimal hari ini atau besok, tergantung situasi di lapangan.

Peristiwa ini menjadi peringatan serius soal keselamatan bangunan dan kesiapsiagaan darurat di institusi pendidikan. (**/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN