Thursday, October 16, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Menhan Sjafrie Temui Surya Paloh, Pengamat: Bukan Lobi Politik, tapi Penguatan Pertahanan

Mistar.idKamis, 16 Oktober 2025 09.05
RJ
menhan_sjafrie_temui_surya_paloh_pengamat_bukan_lobi_politik_tapi_penguatan_pertahanan

Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (foto:kompas/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Pertemuan antara Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Rabu (15/10/2025), menuai beragam tanggapan.

Pengamat militer Khairul Fahmi menilai, pertemuan tersebut bukan merupakan lobi politik, melainkan bagian dari upaya memperkuat fondasi pertahanan nasional melalui komunikasi lintas partai.

“Pertahanan itu bukan urusan militer saja, melainkan orkestrasi kekuatan nasional. Jadi jangan dipersempit seolah-olah Menteri Pertahanan hanya mengurus TNI dan alutsista,” ujar Khairul kepada Kompas.com, Kamis (16/10/2025).

Menurutnya, sistem pertahanan Indonesia yang bersifat semesta sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 menuntut keterlibatan seluruh elemen bangsa, termasuk partai politik. Oleh karena itu, langkah Sjafrie membuka ruang komunikasi dengan berbagai partai patut diapresiasi.

“Membangun komunikasi lintas partai penting agar ada dukungan politik yang luas terhadap agenda pertahanan negara seperti modernisasi, industri pertahanan, dan ketahanan sipil,” kata Khairul.

Ia juga menilai Partai NasDem memiliki potensi kontribusi dalam bidang pertahanan sipil melalui Akademi Bela Negara (ABN) yang selama ini menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada kadernya.

“Sepanjang tetap dalam koridor sipil dan tidak dipolitisasi, kanal seperti ABN bisa menjadi mitra literasi bela negara yang relevan,” tambahnya.

Khairul menilai, rencana Sjafrie untuk juga menerima kunjungan partai lain seperti PKS adalah langkah positif. “Kalau Kemhan bisa membuka jalur komunikasi reguler dengan partai-partai politik, pertahanan akan tetap berada di atas kepentingan partisan,” ujarnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, baik Sjafrie maupun Surya Paloh tampak saling melempar pujian. Sjafrie menyebut pertemuan tersebut memberikan “vitamin” baginya dalam menjalankan tugas negara.

“Saya baru saja ngobrol dengan Pak Surya Paloh baik secara pribadi maupun sebagai tokoh politik yang malang melintang di Republik ini. Saya mendapatkan reinforcement dalam tugas saya sebagai penentu kebijakan nasional untuk stabilitas,” kata Sjafrie.

“Yang mendapatkan vitamin mungkin tidak hanya Pak Sjafrie, saya juga mendapatkan banyak vitamin dari beliau. Ini saling memperkuat dan membesarkan hati,” ujarnya.

Sjafrie menambahkan bahwa Surya adalah ketua umum partai pertama yang berkunjung ke kantor Kemenhan sejak dirinya menjabat Menhan. Pertemuan itu disebut sebagai silaturahmi kebangsaan, bukan pembicaraan politik praktis.

Usai pertemuan, muncul spekulasi bahwa kunjungan Surya Paloh ke Kemenhan menandai langkah awal NasDem untuk bergabung ke kabinet Prabowo-Gibran. Namun, Surya membantah isu tersebut.

“Tidak ada pembicaraan ke arah itu. Pertemuan ini tidak membahas posisi NasDem di kabinet,” tegas Surya.

Meski begitu, Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Hermawi Taslim membenarkan bahwa pertemuan juga menyinggung isu kebangsaan dan dinamika politik terkini.

“Isu aktual kebangsaan termasuk dinamika politik yang sedang berkembang turut dibahas,” ujarnya.

Khairul Fahmi menutup analisanya dengan menyebut bahwa langkah Sjafrie menjalin komunikasi lintas partai merupakan bagian dari upaya membangun konsensus nasional di bidang pertahanan.

“Kita tidak perlu berprasangka. Pak Sjafrie sedang merajut berbagai konsensus, termasuk potensi lintas partai, terutama dalam agenda pertahanan semesta,” pungkasnya. (hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN