Saturday, June 14, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Nama Iriana dan JKW Muncul di Kapal Tambang Nikel Raja Ampat, Simbol atau Kebetulan?

journalist-avatar-top
Selasa, 10 Juni 2025 15.04
nama_iriana_dan_jkw_muncul_di_kapal_tambang_nikel_raja_ampat_simbol_atau_kebetulan

Kapa pengangkut nikel dengan nama Iriana dan JKW menjadi perhatian publik (f:ist/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Gelombang polemik tambang nikel di Raja Ampat terus menjadi perhatian. Namun kini, perdebatan itu menyeret kejutan yang tak terduga kemunculan kapal-kapal pengangkut bijih nikel dengan nama yang mencuri perhatian publik, sama dengan sebagian nama istri Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yakni Iriana.

Video-video viral di media sosial memperlihatkan kapal-kapal tugboat dan tongkang yang disebut mengangkut hasil tambang dari kawasan kaya keanekaragaman hayati itu. Sorotan tajam tertuju pada kapal "JKW Mahakam" dan "Dewi Iriana" dua nama yang mengandung ironi di tengah pusaran kontroversi tambang.

Sesuai penelusuran di laman Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel) Kemenhub, terkonfirmasi ada delapan kapal dengan nama JKW Mahakam, dan enam kapal dengan nama Dewi Iriana. Nama-nama itu tak hanya mengandung kemiripan dengan tokoh nasional, tetapi juga menyimpan keterkaitan dengan sejumlah perusahaan logistik besar yang bergerak di sektor angkutan tambang.

Berikut rincian nama-nama kapal tersebut:

Kapal JKW Mahakam:

JKW Mahakam 1 – PT Pelita Samudera Sreeya (PSS)

JKW Mahakam 2 – PT Glory Ocean Lines

JKW Mahakam 3 – PT Pelita Samudera Sreeya

JKW Mahakam 5 – PT Sinar Pasifik Lestari

JKW Mahakam 6 – PT Pelita Samudera Sreeya

JKW Mahakam 7 – PT Permata Lintas Abadi

JKW Mahakam 8 – PT Sinar Pasifik Lestari

JKW Mahakam 10 – PT Pelita Samudera Sreeya

Kapal Dewi Iriana:

Dewi Iriana 1 – PT IMC Pelita Logistik Tbk

Dewi Iriana 2 – PT Pelita Samudera Sreeya

Dewi Iriana 3 – PT Pelita Samudera Sreeya

Dewi Iriana 5 – PT Pelita Samudera Sreeya

Dewi Iriana 6 – PT Sinar Pasifik Lestari

Dewi Iriana 8 – PT Permata Lintas Abadi

Munculnya nama "Dewi Iriana" sebagai kapal tongkang pengangkut hasil tambang seolah menjadi simbol ironi seorang tokoh perempuan yang dikenal anggun dan bersahaja, kini terasosiasi dengan aktivitas industri berat yang penuh kontroversi.

Lebih dari sekadar nama, kapal-kapal JKW Mahakam dapat dilacak pergerakannya melalui situs pelacakan populer VesselFinder. Misalnya:

JKW Mahakam 1 terakhir tercatat di Pelabuhan Palembang

JKW Mahakam 3 – Pelabuhan Bunati, Tanah Bumbu

JKW Mahakam 5 – Pelabuhan Banjarmasin

JKW Mahakam 7 – Pelabuhan Kendari dan Panjang, Lampung

Sebaliknya, kapal-kapal Dewi Iriana tak dapat dilacak karena berstatus tongkang, yang umumnya tidak dilengkapi AIS (Automatic Identification System).

Salah satu nama yang menonjol dalam kepemilikan kapal-kapal ini adalah PT Pelita Samudera Sreeya (PSS), anak usaha dari PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) perusahaan pelayaran logistik yang berkantor di Menara Astra, Jakarta.

Didirikan pada tahun 2023, PSS menunjukkan ekspansi agresif di sektor angkutan barang tambang. Selain PSS, pemilik lain yang muncul antara lain PT Permata Lintas Abadi, PT Sinar Pasifik Lestari, dan PT Glory Ocean Lines.

Publik bertanya-tanya, apakah penggunaan nama-nama ini hanya kebetulan semata, atau ada sinyal politis dan simbolik yang ingin disampaikan di balik layar industri tambang? Menggunakan nama yang begitu lekat dengan pemimpin nasional dan mantan ibu negara jelas bukan hal sepele. Apalagi, ketika nama-nama itu muncul dalam konteks eksploitasi alam yang sedang menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk aktivis lingkungan dan tokoh adat Papua Barat.

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN