Monday, June 9, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Menteri ESDM Bahlil Diteriaki Penipu Buntut Tambang Nikel di Raja Ampat

journalist-avatar-top
Senin, 9 Juni 2025 09.25
menteri_esdm_bahlil_diteriaki_penipu_buntut_tambang_nikel_di_raja_ampat

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (f:ist/mistar)

news_banner

Sorong, MISTAR.ID

Kedatangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Bandara Domine Eduard Osok (DEO), Sorong, Papua Barat Daya, berubah panas setelah disambut aksi demonstrasi dari aktivis lingkungan dan pemuda adat Raja Ampat, Sabtu pagi 7 Juni 2025.

Bahlil yang dijadwalkan menuju Raja Ampat untuk meninjau tambang nikel di wilayah tersebut, mendapat teriakan keras dari massa aksi yang menuntut pencabutan izin tambang di seluruh pulau Raja Ampat.

Demonstran membawa spanduk dan pamflet berisi tuntutan penutupan tambang serta kritik keras terhadap kerusakan lingkungan yang mereka anggap semakin parah akibat aktivitas pertambangan.

Salah satu orator aksi, Uno Klawen, pemuda adat Raja Ampat, dengan lantang menyebut Bahlil sebagai penipu rakyat Indonesia karena dinilai menghindari dialog langsung dengan massa.

"Bahlil Lahadalia hari ini menipu rakyat Indonesia dan sembunyi dari massa lewat pintu belakang Bandara DEO Sorong," teriak Uno di tengah kerumunan, seperti dikutip dari CNNIndonesia.

Ketegangan memuncak ketika Bahlil yang sebelumnya berada di ruang transit bandara, diketahui keluar lewat pintu belakang sekitar pukul 07.02 WIT, sesaat sebelum perwakilan demonstran diajak bertemu. Aksi itu memicu kekecewaan besar dan dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap aspirasi masyarakat adat.

Uno juga mengkritisi sikap pemerintah yang dinilai tebang pilih dalam menangani persoalan tambang. “Bahlil hanya menyebut PT Gag Nikel yang akan ditutup sementara, padahal masih ada tiga perusahaan lain yang terus beroperasi, yaitu PT Kawei Sejahtera Mining, PT Anugerah Surya Pratama, dan PT Mulya Raymon Perkasa,” ujarnya.

Para aktivis mendesak pemerintah untuk menghentikan seluruh operasi tambang nikel di Raja Ampat demi menyelamatkan ekosistem dan keberlangsungan hidup masyarakat adat. Mereka menilai pembangunan yang merusak alam adalah bentuk pengkhianatan terhadap janji negara dalam menjaga lingkungan.

“Kami, anak-anak adat Raja Ampat, meminta negara tidak lagi menutup mata atas kejahatan lingkungan yang terjadi atas nama investasi. Hentikan perampokan sumber daya alam kami,” kata Uno menutup orasinya.[]

REPORTER: