Monday, October 27, 2025
home_banner_first
NASIONAL

LRT Jabodebek Alami Gangguan, Penumpang Dievakuasi Berjalan di Jalur Layang

Mistar.idSenin, 27 Oktober 2025 09.48
AN
lrt_jabodebek_alami_gangguan_penumpang_dievakuasi_berjalan_di_jalur_layang

Insiden LRT mogok di kawasan Bekasi, Sabtu (25/10/2025). (Tangkapan layar unggahan video akun X @matchamangoez).

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Kereta light rapid transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) sempat mengalami gangguan perjalanan pada Sabtu (25/10/2025) sehingga penumpang terpaksa dievakuasi dengan berjalan kaki di jalur layang menuju stasiun terdekat.

Manager Public Relation LRT Jabodebek, Mahendro Trang, mengatakan evakuasi yang dilakukan dengan berjalan kaki adalah pilihan terakhir. “Evakuasi menggunakan jalur perawatan di sisi rel merupakan pilihan terakhir. Opsi utama evakuasi adalah memindahkan penumpang ke rangkaian LRT lainnya yang tidak mengalami gangguan,” kata Mahendro dikutip dari Detik, Senin (27/10/2025).

Mahendro menjelaskan pada insiden itu, suplai listrik terputus sehingga seluruh rangkaian tidak dapat bergerak dan evakuasi melalui kereta lain tidak memungkinkan.

Dalam kejadian yang berlangsung sekitar pukul 08.41 WIB itu, penumpang dievakuasi menuju Stasiun Rambutan dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 800 meter mulai pukul 09.20 WIB.

“Kami memahami berjalan di pinggir jalur LRT Jabodebek bukan hal yang mudah bagi penumpang. Kami mengapresiasi pengguna yang tetap tenang serta mengikuti arahan petugas,” ujar Mahendro.

Ia menegaskan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesiapan petugas, sistem, dan infrastruktur sebagai bentuk evaluasi demi memperkuat kepercayaan publik terhadap layanan LRT Jabodebek.

Salah seorang penumpang, Aida, 25 tahun, menceritakan rasa takut saat berjalan di lintasan yang berada pada ketinggian. Ia mengaku harus terus berpegangan pada pembatas karena jalur layang membuatnya merasa gemetar.

“Tinggi sekali. Ada celah beton yang membuat semakin ngeri,” ujarnya.

KAI menyatakan evaluasi menyeluruh akan terus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (hm25)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN