Monday, October 27, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Prabowo Usulkan ASEAN Kirim Pengamat Awasi Pemilu Myanmar

Mistar.idSenin, 27 Oktober 2025 08.11
AN
prabowo_usulkan_asean_kirim_pengamat_awasi_pemilu_myanmar

Para pemimpin ASEAN berfoto bersama pada Plenary Summit ke-46 di Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto: Hasnoor Hussain/Reuters)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Prabowo Subianto mendorong ASEAN mengusulkan pengiriman tim pengamat untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) di Myanmar yang direncanakan berlangsung Desember 2025.

Hal itu disampaikan Presiden saat menghadiri sesi retret Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025).

“Krisis di sekitar kita terus menguji tekad kita, di kawasan kita, dan di antara sahabat-sahabat kita. Situasi di Myanmar masih menjadi keprihatinan yang mendalam,” ujar Prabowo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (27/10/2025).

Prabowo menekankan pentingnya menjunjung tinggi prinsip demokrasi, transparansi, dan inklusivitas dalam proses politik di Myanmar. Ia menyarankan agar Utusan Khusus Ketua ASEAN terus melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait.

“Pada waktu yang tepat, ASEAN dapat mempertimbangkan untuk mengirimkan tim pengamat guna membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses demokrasi,” ucapnya.

Presiden juga menyoroti implementasi Konsensus Lima Poin yang dinilainya masih terbatas meski telah disepakati hampir lima tahun lalu. Menurutnya, konsensus tersebut harus tetap menjadi acuan utama dalam upaya mewujudkan perdamaian di Myanmar.

“Kita harus terus menyerukan gencatan senjata untuk menciptakan ruang yang diperlukan bagi dialog yang bermakna. Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN dalam melibatkan semua pihak menuju proses yang benar-benar inklusif,” tuturnya.

Selain isu Myanmar, Prabowo turut menyinggung meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja yang dinilai berpotensi mengganggu stabilitas kawasan. Ia mengapresiasi peran Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam upaya memfasilitasi dialog dan gencatan senjata antara kedua negara.

“Kami mendesak kedua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan mereka dengan semangat ASEAN sebagai satu keluarga,” kata Presiden. (hm25)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN