KPI Tegaskan Komitmen Energi Rendah Karbon di Forum ASIA-TECH 2025 Jakarta

Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman memaparkan strategi energi berkelanjutan di forum ASIA-TECH 2025, Jakarta. (foto:kompas/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Dunia tengah menghadapi dua tantangan besar di sektor energi: memastikan ketahanan energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mempercepat transisi menuju energi rendah karbon yang berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, saat membuka forum teknologi energi ASIA-TECH 2025 yang digelar di Jakarta pada Rabu (8/10/2025).
“Ini adalah tantangan yang membutuhkan keseimbangan, visi, dan yang terutama—kemitraan,” ujar Taufik dalam sambutannya sebagaimana dikutip dari keterangan pers, pada Selasa (14/10/2025).
Sebagai Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero), KPI menegaskan perannya dalam mendukung agenda transisi energi nasional dan regional. Komitmen ini sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions pada 2060 atau lebih cepat, yang menjadi landasan strategis KPI dalam mengembangkan bisnisnya.
Baca Juga: Menjenguk Pangkalan Brandan (3-Habis): Dari Kilang Tua Menuju Living Museum Energi Indonesia
Strategi Hijau: Dari Kilang Modern hingga SAF dan HVO
Taufik menyebut KPI memiliki misi utama untuk memastikan ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pionir dalam penyediaan bahan bakar berkelanjutan di Asia Tenggara. Beberapa inisiatif strategis telah dijalankan untuk mendukung misi tersebut.
Salah satu proyek utama adalah pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, yang tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi kilang, tetapi juga menghasilkan bahan bakar dengan standar emisi lebih rendah, setara Euro 5.
Selain itu, KPI juga fokus pada pengembangan kilang hijau (Green Refinery) dan produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Cilacap yang berbasis minyak jelantah, serta Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) berbasis minyak sawit. Langkah ini menjadikan Indonesia salah satu pelopor energi hijau di kawasan.
“Kami juga mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk predictive maintenance dan efisiensi energi agar operasi kami semakin kompetitif dan rendah emisi,” katanya.
Kolaborasi Regional dan Transformasi Digital
KPI juga memperkuat kolaborasi regional melalui kemitraan dengan mitra teknologi, investor, dan National Oil Companies (NOC) dari berbagai negara. Fokusnya adalah pada pengembangan katalis inovatif, fleksibilitas bahan baku (feedstock), serta membangun rantai pasok energi yang tangguh.
Di sisi transformasi digital, KPI menerapkan digitalisasi operasional untuk mencapai operational excellence dan meningkatkan efisiensi secara berkelanjutan.
Pemerintah Dorong Hilirisasi dan Infrastruktur Energi
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menegaskan komitmen pemerintah memperkuat sektor hilir migas. Hal ini dinilai vital untuk mendukung ketahanan energi dan peralihan menuju masa depan rendah karbon.
Ia menyebutkan bahwa permintaan global terhadap gas alam diperkirakan kembali meningkat pada 2026. Oleh karena itu, Indonesia harus mengoptimalkan strategi hilirisasi, memperluas jaringan pipa, dan membangun klaster virtual pipeline untuk memperkuat distribusi energi bersih.
“Peluang untuk memodernisasi infrastruktur melalui rekayasa dan teknologi menjadi kunci agar hilirisasi lebih berkelanjutan,” ucap Laode.
ASIA-TECH 2025: Forum Strategis Energi di Kawasan
Forum ASIA-TECH 2025, yang berlangsung pada 8–9 Oktober di Jakarta, merupakan ajang teknologi pengolahan dan petrokimia terkemuka di Asia. Diselenggarakan oleh Euro Petroleum Consultants (EPC) bekerja sama dengan KPI, forum ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Kuwait, Belanda, dan Tiongkok.
Selama lebih dari dua dekade, ASIA-TECH menjadi wadah penting bagi pelaku industri kilang dan petrokimia, regulator, serta investor untuk berbagi wawasan, menjalin kemitraan, dan menyusun strategi dalam menghadapi tantangan energi global.
KPI dan Komitmen ESG Global
Sebagai bagian dari Pertamina Group, KPI menjalankan bisnis sesuai prinsip Environment, Social & Governance (ESG). KPI juga tercatat sebagai anggota dari United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal UNGC dalam setiap lini operasionalnya.
KPI terus berupaya mewujudkan visinya sebagai perusahaan kilang dan petrokimia kelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. (berbagaisumber/hm27)