Tuesday, October 14, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Aksi Bersih Pantai dan Penanaman Mangrove, Menko AHY: Gerakan Moral Jaga Bali sebagai Warisan Dunia

Mistar.idSelasa, 14 Oktober 2025 11.54
RA
aksi_bersih_pantai_dan_penanaman_mangrove_menko_ahy_gerakan_moral_jaga_bali_sebagai_warisan_dunia

Menko AHY saat di kawasan mangrove Batu Lumbang, Bali. (foto: dok Kemenkoinfra/mistar)

news_banner

Denpasar, MISTAR.ID

Aksi bersih-bersih pantai dan penanaman mangrove digelar bersama The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit atau German Agency for International Cooperation (GIZ) di kawasan mangrove Batu Lumbang, Bali.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan aksi bersih-bersih itu bukan sekadar seremoni saja. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan gerakan moral dan aksi nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di pulau yang menjadi ikon pariwisata dunia.

“Dalam format Green Infrastructure Initiative, kita mengampanyekan gerakan moral yaitu Waste Clean Up. Ini bukan hanya sebuah event. Kalau hanya sekadar event, begitu tenda diturunkan, semua bubar, selesai. Tapi ini adalah moral action. Mari kita ajak semua pihak untuk peduli pada lingkungan hidup,” ujar Menko AHY, Senin (13/10/2025).

Dalam kegiatan tersebut, Menko AHY turun langsung menanam mangrove dan memungut sampah bersama masyarakat, Gubernur Bali, serta perwakilan GIZ. Ia menekankan aksi nyata jauh lebih penting daripada retorika, dan menjadi wujud komitmen pemerintah dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan.

“Kita tidak bisa hanya berkata-kata, tetapi harus melakukan sesuatu. Ini bagian dari kebijakan pemerintah yang ingin menghadirkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan,” tuturnya.

Menko AHY juga menyoroti peran penting ekosistem mangrove sebagai benteng alami pesisir yang mampu menyerap karbon dalam jumlah besar dan melindungi wilayah pesisir dari abrasi.

“Mangrove adalah komoditas penting karena terbukti mampu menangkap karbon hingga sepuluh kali lipat lebih baik dibanding tanaman biasa, sekaligus mencegah abrasi. Ini nature-based solution untuk lingkungan hidup kita,” katanya.

Ia mengingatkan pentingnya tata ruang yang berkelanjutan sebagai landasan pembangunan agar upaya pelestarian lingkungan tidak sia-sia.

“Tata ruang harus menjadi panglima dalam pembangunan. Kalau disalahgunakan, bisa menimbulkan bencana dan kerugian besar. Mari kita jaga bersama-sama,” ucap AHY.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengapresiasi dukungan pemerintah pusat melalui Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, serta menegaskan komitmen daerah dalam menjaga keindahan dan kebersihan Bali.

“Bali sebagai daerah wisata utama dunia menghadapi tantangan pencemaran dan sampah. Karena itu, kami memperkuat pengelolaan sampah dan pelestarian mangrove yang luasnya mencapai 1.100 hektare,” ujarnya.

Dukungan internasional juga disampaikan Country Director GIZ Indonesia, Thomas Forcher, yang menegaskan Indonesia tidak sendirian dalam perjuangan menjaga bumi.

“Lingkungan kita adalah hadiah paling berharga dari Tuhan. Dengan senang hati saya sampaikan bahwa dalam langkah luar biasa ini, Indonesia tidak sendirian. Lima puluh tahun sudah GIZ menjalin kerja sama dengan Indonesia,” ucapnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Green Infrastructure Initiative (GII) kolaborasi antara Kemenko Infrastruktur dan GIZ Jerman yang menggabungkan pembangunan infrastruktur hijau dengan edukasi lingkungan.

Melalui program ini, pemerintah mendorong kampanye Youth Awareness Raising serta pelatihan composting di berbagai daerah untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap isu lingkungan.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN