Gempa M6,5 Guncang Papua, Potensi Tsunami dan Dampaknya

Ilustrasi Gempa M6,5 Guncang Papua. (foto:bmkg/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Pada Kamis sore, 16 Oktober 2025, gempa bumi berkekuatan M6,5 mengguncang Papua, tepatnya 194 kilometer barat laut Abepura. Gempa ini tercatat sangat kuat, dengan kedalaman hanya 35 kilometer di bawah permukaan bumi. USGS (Organisasi Survei Geografis AS) mengindikasikan bahwa ada potensi risiko tsunami setelah kejadian ini.
Gempa ini terjadi di daratan Indonesia, tepatnya di barat laut Abepura, Papua. Kedalaman gempa yang dangkal ini berpotensi meningkatkan dampaknya, karena gempa dangkal biasanya menimbulkan guncangan yang lebih kuat dan kerusakan yang lebih besar. Selain itu, gempa ini diperkirakan terasa cukup luas di berbagai wilayah Indonesia.
Setelah gempa, USGS mengeluarkan peringatan tentang potensi tsunami. Masyarakat di wilayah pesisir Papua diimbau untuk segera evakuasi ke dataran tinggi dan mengikuti instruksi dari otoritas setempat untuk keselamatan bersama. Demikian dikutip dari media earthquakelist.org, Kamis (16/10/2025) sore.
Baca Juga: Gempa M 5,0 Guncang Sumenep, Warga Panik: BMKG Catat 192 Gempa Susulan, Tak Berpotensi Tsunami
Diperkirakan sekitar 1,5 juta orang merasakan guncangan gempa dengan tingkat intensitas MMI (Modified Mercalli Intensity) level II atau lebih tinggi. Dampak terbesar terjadi pada wilayah yang lebih dekat dengan episentrum gempa, di mana intensitasnya diperkirakan mencapai level VII, yang berarti guncangan sangat kuat dan kemungkinan kerusakan sedang. Sekitar 320 orang diperkirakan terpapar pada tingkat intensitas ini.
Sementara itu, sebagian besar wilayah (sekitar 1,2 juta orang) diperkirakan merasakan guncangan dengan intensitas level III, yang menunjukkan guncangan lemah dan kemungkinan tidak ada kerusakan.
Episentrum gempa berada sekitar 194 kilometer barat laut Abepura. Meskipun dampak gempa cukup dirasakan di daerah sekitar, seperti Abepura, intensitas guncangan di kota ini diperkirakan berada di level III, yang berarti guncangannya lemah, dan kemungkinan kerusakan tidak signifikan. (*/hm27)
PREVIOUS ARTICLE
Urutan 8 Presiden Indonesia Termiskin hingga Terkaya