Fedi Nuril Beri Kritik Pedas kepada Budiman Sudjatmiko soal Aksi Anarkis dan Orang Hilang

Foto kolase Fedi Nuril dan Budiman Sudjatmiko. (foto:tangkapanlayar/ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Aktor dan publik figur kritis, Fedi Nuril, memberikan tanggapan tajam terhadap maraknya aksi unjuk rasa yang berujung pada laporan orang hilang, termasuk yang dilaporkan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Dalam sebuah cuitan di akun media sosial X miliknya, Fedi langsung menyoroti sosok Budiman Sudjatmiko, mantan aktivis 98 yang kini menjabat Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan di dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Fedi mempertanyakan arah pergerakan para aktivis 98 yang kini berbalik mendukung Prabowo.
Dalam cuitannya, ia menulis, “Kepada Mas @budimandjatmiko dan para aktivis 98 yang sekarang berbalik mendukung Prabowo dan berada di pemerintahan, apakah ini terasa familiar?” tulisnya seperti dikutip, Rabu (3/9/2025), serta mengakhiri dengan ungkapan doa, "Na’uudzubillaah min dzalik."
Sebelumnya, KontraS merilis laporan terbaru mengenai 33 orang yang dinyatakan hilang pasca unjuk rasa pada 25 Agustus 2025, yang kemudian berujung pada kerusuhan di berbagai wilayah.
Fedi menanggapi situasi ini dengan mencolok, menyoroti hubungan antara hilangnya aktivis dengan pernyataan Budiman yang kini berkolaborasi dengan pemerintah.
Fedi mengaitkan kondisi tersebut dengan keadaan di masa lalu, di mana Budiman pernah menjadi korban penculikan saat berjuang pada tahun 1998. Ia menunjuk dengan jelas bagaimana sejarah tampaknya berulang, menyentuh jejaring politik Budiman yang telah beralih arah.
"Apakah ini terasa familiar?" tanyanya kembali dalam cuitan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Budiman Sudjatmiko terkait kritik dari Fedi.
Namun, pernyataan Fedi telah memicu ragam tanggapan dari netizen, banyak di antaranya yang menilai perubahan posisi Budiman sebagai pengkhianatan terhadap ideologi awal yang diperjuangkan.
Sejumlah netizen menulis komentar, seperti, "Kalau sudah terciprat kekuasaan, perjuangan dan harga diri masa lalu pun digadaikan," menyuarakan kekecewaan mereka terhadap sikap politik Budiman.
Dengan dinamika sosial politik yang terus berkembang, cuitan Fedi kembali mengingatkan publik. (**/hm16)
BERITA TERPOPULER









