Malaysia Pertahankan Sabah, Sengketa Ambalat dengan Indonesia Memanas

Lokasi sengketa Ambalat antara Malaysia dan Indonesia (Foto: Istimewa/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menegaskan bahwa pemerintahnya akan melindungi setiap inci Sabah dalam sengketa wilayah dengan Republik Indonesia. Pernyataan tegas ini disampaikan Anwar saat kunjungan ke Kota Kinabalu, Minggu (3/8/2025), merespons desakan anggota parlemen Sabah yang meminta kejelasan terkait negosiasi batas laut di blok ND6 dan ND7 atau Ambalat.
“Kami akan menegosiasikan masalah ini dengan tepat, tanpa menyerah. Saya akan mempertahankan prinsip ini karena kami membela Sabah atas nama pemerintah federal,” ujar Anwar seperti dikutip Malay Mail.
Hubungan Bersahabat Namun Sengketa Panas
Sebelumnya, Anwar dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto bertemu di Jakarta pada 27 Juni lalu dan sepakat mengembangkan area yang disengketakan. Meski begitu, belum ada kesepakatan final, dan prospek penyelesaian masih jauh menurut Menlu RI Sugiono.
Analis geopolitik Adib Zalkapli menilai bahwa tantangan utama bukanlah politik domestik, melainkan rincian teknis dan pengaturan komersial yang rumit dalam kerja sama di wilayah sengketa.
Sejarah Panjang Sengketa Ambalat
Sengketa ini sudah berlangsung lama dan memicu ketegangan sejak Malaysia memberikan konsesi minyak kepada Shell pada 2005, yang sempat memicu protes keras dari Indonesia.
Selain itu, isu kedaulatan juga sensitif karena Mahkamah Internasional (ICJ) pada 2002 memutuskan bahwa Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan adalah milik Malaysia, namun batas maritim tetap tidak terselesaikan.
Meski hubungan kedua negara ASEAN ini disebut bersahabat, sengketa Ambalat di Laut Sulawesi masih menjadi titik panas yang berpotensi memicu gesekan baru di masa mendatang. (*)