Tuesday, September 2, 2025
home_banner_first
MEDAN

Target Energi Daerah Bervariasi, Bappenas: Tantangan Sinkronisasi PRKBI

journalist-avatar-top
Selasa, 2 September 2025 14.25
target_energi_daerah_bervariasi_bappenas_tantangan_sinkronisasi_prkbi

Direktur Lingkungan Hidup Bappenas, Nizhar Marizi. (Foto: Susan/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengakui masih ada tantangan dalam menyelaraskan target pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim (PRKBI) antara pemerintah pusat dan daerah.

Direktur Lingkungan Hidup Bappenas, Nizhar Marizi, mengatakan bahwa setiap provinsi memiliki target yang berbeda-beda. Ada yang lebih tinggi dari nasional, ada pula yang lebih rendah.

Contohnya pada sektor energi. Disebutkan sebelumnya bahwa pemerintah disampaikan untuk melakukan penyusunan rencana umum energi daerah. Sehingga beberapa provinsi sudah memiliki target yang bahkan jauh lebih tinggi dari yang diimbau Menteri Bappenas dan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun banyak juga daerah yang lebih rendah dari itu.

“Tantangannya kan di situ. Tapi, memang sebenarnya yang ada di dalam imbauan surat edaran itu adalah indikasi. Jadi, masih diperlukan refining ya. Dilihat lagi oleh Pemprov, apakah memang target tersebut bisa dicapai dalam waktu 20 tahun,” ucapnya, Selasa (2/9/2025).

Ia menambahkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) juga ada sinkronisasi bersama dan difasilitasi Kemendagri untuk target-target 5 tahun ke depan.

“Kemudian dilihat target mana saja yang sebenarnya bisa dicapai atau justru kadang pemerintah provinsi punya ambisi yang jauh lebih tinggi daripada yang di nasional,” tuturnya.

Lanjutnya, “memang di satu sisi itu tantangan, hambatan, tapi juga kami melihat bahwa dengan adanya surat edaran bersama itu, jadi salah satu peluang untuk ada dialog antara pemerintah pusat. Karena sebenarnya target-target ini kan multisektor ya.”

Sebagai aksi nyata, Bappenas bersama mitra sedang menggagas proyek percontohan energi surya untuk irigasi di Kabupaten Samosir melalui Innovation Technology Fund.

“Harapannya, ini sebagai pemantik lah. Jadi, seandainya nanti ini sudah berhasil dengan baik dan memang bermanfaat, harapan kami ini bisa dilanjutkan atau pun diperluas oleh Pemprov sendiri. Atau ada dukungan dari swasta sehingga bisa mereplikasi untuk lokasi-lokasi lain, tidak hanya di Samosir,” ujar Marizi. (susan/hm20)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN