Thursday, August 7, 2025
home_banner_first
MEDAN

Pengguna Minta Pemerintah Tak Gegabah Blokir Roblox, Ini Alasannya

journalist-avatar-top
Kamis, 7 Agustus 2025 19.40
pengguna_minta_pemerintah_tak_gegabah_blokir_roblox_ini_alasannya

Ilustrasi game roblox (foto: roblox/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Di tengah sorotan terhadap potensi konten kekerasan dan tidak pantas di dalam game Roblox, sejumlah pengguna menyuarakan harapan agar pemerintah tidak terburu-buru mengambil langkah pemblokiran total terhadap game daring yang populer di kalangan anak-anak hingga dewasa ini.

Salah satunya disampaikan oleh Deny Trinita (23), pengguna baru Roblox yang telah dua minggu mencoba berbagai jenis permainan di platform tersebut. Ia mengaku tertarik karena variasi genre permainan yang ditawarkan Roblox sangat luas dan kreatif.

“Game-nya memiliki banyak sekali variasi, mulai dari naik gunung, memasak, simulator, dan lainnya. Yang unik, kita bisa buat karakter sendiri dan bisa juga dari kreator membuat map Roblox,” ujarnya saat diwawancarai Mistar, Kamis (7/8/2025).

Trinita mengaku selama bermain belum menemukan konten mengganggu. Namun, ia tidak menampik bahwa potensi konten negatif tetap bisa muncul, mengingat Roblox merupakan platform terbuka yang melibatkan interaksi banyak pengguna dari berbagai usia.

Menurutnya, pengawasan orang tua dan pembatasan usia merupakan langkah yang lebih tepat dibandingkan pemblokiran menyeluruh.

“Kalau untuk usia dini, saya setuju Roblox dilarang. Karena lumayan membuat candu, dari banyaknya variasi game dan tantangan membuat anak-anak betah,” ucapnya.

“Namun untuk diblokir sepenuhnya, saya tidak setuju. Saya berharap Roblox memberikan batasan usia untuk variasi game yang berbeda,” lanjutnya.

Trinita juga menyoroti pentingnya pendampingan digital bagi anak-anak oleh orang tua, agar tidak hanya menyalahkan satu jenis gim.

“Kekerasan dan perundungan bisa ditemukan juga di game lain seperti Mobile Legends, bukan cuma Roblox,” katanya.

Ia menyarankan edukasi penggunaan gadget yang sehat sejak usia dini. Namun jika terbukti benar-benar merusak moral dan tidak bisa dikontrol, ia tidak menolak opsi pemblokiran.

“Kalau memang sudah benar-benar merusak moral, saya setuju saja game ini diblokir,” tutupnya. (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN