Thursday, October 16, 2025
home_banner_first
MEDAN

Keracunan MBG di SMPN 1 Laguboti Toba, Begini Respons DPRD Sumut

Mistar.idKamis, 16 Oktober 2025 17.20
RA
MA
keracunan_mbg_di_smpn_1_laguboti_toba_begini_respons_dprd_sumut

Anggota Komisi B DPRD Sumut, Manaek Hutasoit saat memberikan keterangan pada wartawan. (Foto: Ari/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Anggota Komisi B DPRD Sumatera Utara (Sumut), Manaek Hutasoit menanggapi fenomena keracunan makanan yang dialami puluhan siswa di SMPN 1 Laguboti Kabupaten Toba.

Politisi Golkar tersebut mengatakan selain keracunan makanan yang dialami puluhan siswa, penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tersebut dinilai kurang tepat sasaran. Pasalnya, sejumlah kebutuhan dapur tersebut tidak melibatkan sumber daya alam maupun manusia yang tersedia di Toba.

“Ya temuan kita di lapangan, kebutuhan pokok untuk MBG di Toba itu diambil dari luar. Baik itu kebutuhan pokok maupun pekerja atau SDM-nya,” katanya pada wartawan di Gedung DPRD Sumut, Kamis (16/10/2025).

Menurutnya, segala kebutuhan dari MBG di Toba sudah seharusnya memanfaatkan yang ada di Toba. Asal, kata Manaek, yang dibutuhkan di Toba tidak tercukupi dan tidak memadai.

“Ini yang menjadi catatan penting dan harus dievaluasi. Bahkan, ada juga para pengusaha yang dimonopoli oleh oknum. Padahal, saya rasa seharusnya yang berdomisili di situlah yang diberdayakan agar dapat berbagi rasa,” tuturnya.

Ia menegaskan fenomena keracunan makanan yang dialami puluhan siswa tersebut harus dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Pasalnya, keracunan makanan diduga adanya temuan makanan berlendir yang tidak layak dikonsumsi.

“Saya rasa pengawasan harus ditingkatkan, baik dari penyelenggara, kelayakan konsumsi, maupun distribusinya. Ini harus dievaluasi secara maksimal, agar kejadian tersebut tidak terulang,” ujar anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Toba itu.

Menurutnya, keracunan massal tersebut harus dicegah dikemudian hari agar tidak terjadi terulang. Sehingga generasi bangsa dapat aman dan nyaman dalam menerima bantuan program pemerintah pusat tersebut.

“Tentunya ini jangan sampai terulang, penyelenggara khususnya SPPG harus benar-benar serius dan mengawasi sesuai SOP yang berlaku. Kemudian distribusi makanan ini jangan terlalu jauh dari sekolah, agar makanan juga dapat terjaga higienisnya,” ucapnya.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN