Harga Cabai di Medan Masih Rp60 Ribu per Kg, Pemko Terus Lakukan Pengendalian


Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap didampingi Plt Kadis KP3 Kota Medan, Ahmad Untung Lubis, saat meninjau Pasar Petisah (foto: istimewa/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (KP3) terus berupaya menekan harga cabai yang masih bertahan tinggi di pasaran. Saat ini, harga cabai di sejumlah pasar Kota Medan masih berkisar Rp60 ribu per kilogram, dan kondisi ini menjadi keluhan masyarakat.
“Meski terus mengalami penurunan, namun harga cabai masih terbilang mahal jika dibandingkan harga biasanya. Meski begitu, kita terus berupaya menekan laju inflasi di Kota Medan, salah satunya lewat harga cabai,” ucap Plt Kadis KP3 Kota Medan, Ahmad Untung Lubis, saat dikonfirmasi Mistar, Jumat (31/10/2025).
Untuk menstabilkan harga, Pemko Medan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Bulog melalui program Belanja Rp1 yang diterapkan di sejumlah pasar tradisional. Program ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pangan, khususnya cabai.
“Sampai saat ini kita masih menjalin kerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Bulog dalam penerapan program belanja Rp1. Ada juga bantuan cabai dari Pemprovsu beberapa waktu lalu dan sudah disebar ke beberapa pasar. Sejauh ini, itu upaya kita mengendalikan harga cabai di Kota Medan,” ungkapnya.
Terkait rencana jangka panjang, Pemko Medan juga tengah mempertimbangkan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan wilayah penghasil cabai di Sumatera Utara untuk menjaga pasokan selama musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun.
“Itu memang ada kita wacanakan, namun masih akan kita sampaikan dulu ke Pak Wali. Harapan kita memang wacana itu bisa direalisasikan, mengingat saat ini musim hujan yang dikhawatirkan akan terus berlangsung hingga akhir tahun,” kata Untung.
Menurutnya, Pemko Medan juga memperhatikan aspek kualitas cabai yang beredar di pasaran. Kondisi cuaca yang kurang mendukung membuat tingkat kepedasan dan mutu cabai dari daerah penghasil seperti Karo dan Deli Serdang mengalami penurunan.
“Seperti yang ada saat ini, kualitas cabai di pasaran beda, rasa pedasnya tidak seperti biasa. Untuk Kota Medan, kita biasa mengambil cabai dari Kabupaten Karo dan Kabupaten Deli Serdang, namun karena kondisi cuaca kualitas hasil panen juga tidak terlalu baik. Makanya ini masih akan kita lihat dulu daerah lain jika memang wacana KAD diterapkan,” pungkasnya. (hm17)
























