Medan, MISTAR.ID

Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams) menuding traffic light di Simpang Cemara Medan sengaja dinonaktifkan untuk ruang 'Pak Ogah'.

Ketua Godams, Agam Zubir menyayangkan aksi pengeroyokan terhadap pengemudi ojol masih terjadi. Menurutnya, kehadiran Pak Ogah di kota Medan sudah sangat meresahkan pengguna jalan.

"Kami dari Godams pastinya sangat menyayangkan peristiwa ini terjadi karena kelompok pelaku ini sudah meresahkan. Karena banyak Pak Ogah yang mengatur lalu lintas di persimpangan, namun malah membuat jalanan semakin macet," katanya, Kamis (17/7/2025).

Agam berharap jajaran kepolisian untuk segera menempatkan personelnya di sekitar lokasi untuk kelancaran arus lalu lintas.

"Jangan lagi ada Pak Ogah yang mengaturnya. Kemana petugas kepolisian yang seharusnya bisa hadir saat dibutuhkan masyarakat," tuturnya.

Selain itu, ia juga meminta instansi terkait untuk membenahi traffic light di lokasi. Pasalnya, rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi diduga sengaja dinonaktifkan untuk memberi ruang kepada Pak Ogah.

"Untuk instansi terkait mohon rambu-rambu lalu lintas terutama lampu merah di persimpangan itu diaktifkan kembali. Nggak perlu ada Pak Ogah sebenarnya. Dan ada indikasi lampu itu selama ini memang sengaja dimatikan biar tergantikan dengan mereka. Masyarakat juga sudah resah dengan Pak Ogah yang semakin menjamur di kota Medan. Tolonglah Polsek Medan Tembung untuk menempatkan petugas di lokasi terutama di jam-jam sibuk," ujarnya.

Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson M Sitompul ketika dimintai tanggapannya perihal tudingan tersebut bungkam.

Sebelumnya, seorang pengemudi ojek online (ojol), Aldi Trianggara, 20 tahun menjadi korban pengeroyokan 'Pak Ogah' di Simpang SPBU Jalan Cemara, Percut Sei Tuan, Rabu (16/7/2025). Akibatnya, pria yang tinggal di Jalan Masjid, Helvetia, Medan Deli itu mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya. (Putra/hm18)