Tips Dokter Anak untuk Cegah Stunting

Dokter Spesialis Anak, dr Rizky Adriansyah, M.Ked (Ped), Sp.A (K). (f: ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Di Sumatera Utara (Sumut), berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting mencapai 21,1 persen. Sedikit di bawah rata-rata nasional yang berada di angka 21,5 persen.
Upaya pencegahan stunting harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Mulai dari tingkat individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Dokter Spesialis Anak, dr Rizky Adriansyah, M.Ked (Ped), Sp.A (K) menyampaikan, upaya pertama yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Makanan mengandung cukup protein, zat besi, asam folat, dan vitamin.
"Pemeriksaan kehamilan secara rutin akan memantau kesehatan ibu dan janin. Pemberian suplemen zat besi dan asam folat sesuai rekomendasi dokter," ujarnya kepada Mistar, Kamis (12/6/2025).
Upaya kedua, dikatakan Rizky, dengan perbaikan gizi bayi dan anak balita. Salah satu contohnya, memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan.
"Lanjutkan pemberian ASI hingga dua tahun atau lebih, disertai makanan pendamping ASI yang lengkap dan bergizi. Juga kaya nutrisi dan beragam," ucapnya.
Langkah selanjutnya, meningkatkan akses terhadap makanan bergizi, terutama sumber protein, sayur, dan buah.
"Penting juga menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi untuk mencegah penyakit diare maupun infeksi lainnya yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi," tuturnya.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Utara (Sumut) tersebut menambahkan, pemerintah perlu melibatkan posyandu untuk edukasi dan pemantauan tumbuh kembang anak.
"Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, pola makan sehat, dan kebersihan," katanya.
Lebih lanjut, akses layanan kesehatan dasar harus ditingkatkan, imunisasi lengkap, hingga memberikan intervensi sosial, seperti program bantuan pangan dan pemberdayaan ekonomi keluarga.
Upaya yang terakhir terkait implementasi program nasional untuk pencegahan stunting, seperti peraturan presiden, program keluarga berencana, dan program gizi nasional.
"Upaya tersebut harus dilakukan secara holistik dengan memperhatikan aspek gizi, kesehatan, sanitasi, dan pendidikan agar anak-anak dapat tumbuh secara optimal dan mengurangi risiko stunting di masa depan," ucapnya. (berry/hm20)