Strategi FK USU Tingkatkan Jumlah Dokter Spesialis


Dekan Fakultas Kedokteran USU, Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K). (f: berry/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Dekan Fakultas Kedokteran USU, Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K), membagikan strategi menghasilkan dokter spesialis berkualitas. Mengingat, Indonesia masih mengalami kekurangan tenaga spesialis.
"Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menambah dosen," ujarnya kepada Mistar, Selasa (20/5/2025).
Lebih lanjut, pendidikan dokter spesialis dibatasi oleh kuota yang ditetapkan lembaga akreditasi mandiri. Selain itu, satu dosen maksimal membimbing tiga mahasiswa.
"Menambah dosen itu bisa dari dosen tetap di FK USU atau menggunakan apa yang sebelumnya, sudah dijalankan sebenarnya selama ini," tuturnya.
Belakangan ini, ada hal yang seakan dilupakan yaitu Academic Health System atau Sistem Kesehatan Akademik (AHS).
"Jadi sistemnya FK membentuk jaringan dengan Rumah Sakit (RS). Jadi semakin banyak RS yang terlibat dalam pendidikan dokter spesialis, jumlah gurunya bertambah banyak dan kuota mengajar bisa ditingkatkan karena jumlah (dosen) bertambah banyak," ucapnya.
Cara lainnya, dikatakan Dokter Spesialis Saraf itu, bisa menambah jumlah staf pengajar di FK. Walaupun sebenarnya mungkin dengan kondisi saat ini, ada kendala menambah jumlah pegawai buat pemerintah.
"Caranya ya tadi dukung AHS, supaya kita bisa menambah RS lain. Tolong pemerintah siapkan RS tadi, supaya layak jadi rumah sakit pendidikan, karena nggak semua RS bisa jadi rumah sakit pendidikan," katanya.
Lanjut Aldy, “Jika nantinya semua RS, dijadikan rumah sakit pendidikan dan kalau alatnya tidak cukup, mau ngapain anak didik FK. Mereka hanya buang waktu gak dapat ilmu.”