RSUP H Adam Malik Kini Miliki Alat SPECT CT, Ini Manfaatnya bagi Pasien

Alat pemeriksaan diagnostik SPECT CT milik RSUP H Adam Malik Medan. (f: ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan kini dilengkapi dengan alat diagnostik canggih yang menggabungkan teknologi Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT) dan Computed Tomography (CT).
Alat ini membuka lebih banyak kemungkinan dalam pemeriksaan dan penanganan berbagai penyakit, khususnya penyakit kronis dan kompleks seperti kanker dan gangguan jantung.
Kepala Sub Instalasi Kedokteran Nuklir RSUP H Adam Malik, dr Edison Sp.KN Subsp. Onk(K), M.Kes, menjelaskan SPECT CT sangat bermanfaat untuk mendeteksi penyebaran penyakit secara akurat, khususnya pada pasien kanker.
“Contohnya untuk pasien kanker, pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah bone scan atau pemindaian tulang guna melihat apakah kanker sudah menyebar. Informasi ini penting bagi dokter untuk menentukan apakah pasien perlu kemoterapi terlebih dahulu atau bisa langsung menjalani operasi,” ujar Edison dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/6/2025).
Selain untuk kanker, layanan Kedokteran Nuklir juga bisa digunakan untuk memeriksa berbagai organ vital seperti tiroid, ginjal, dan jantung. Salah satu prosedur yang kini dapat dilakukan adalah Cardiac SPECT atau Myocardial Perfusion Imaging, yang digunakan untuk menilai fungsi dan aliran darah ke jantung.
“Ini sangat berguna bagi pasien yang direncanakan menjalani pemasangan stent atau operasi bypass jantung. Melalui pemeriksaan ini bisa diketahui apakah jantung masih berfungsi dengan baik dan apakah tindakan tersebut akan memberikan manfaat,” kata Edison.
Layanan ini juga direkomendasikan bagi masyarakat dengan risiko tinggi penyakit jantung sebagai langkah skrining dini.
Menurut Edison, teknologi Kedokteran Nuklir juga bisa digunakan untuk melakukan pemindaian seluruh tubuh, memeriksa fungsi ginjal (terutama pada pasien batu ginjal), serta memeriksa kondisi kelenjar tiroid sebelum penanganan lebih lanjut.
Dalam prosesnya, pasien akan diberi zat radioaktif dalam dosis sangat kecil. Meski demikian, Edison menegaskan prosedur ini aman selama pasien mengikuti petunjuk medis.
“Setelah menjalani pemeriksaan, pasien disarankan untuk menjaga jarak dengan lingkungan sekitar dan banyak minum air putih agar zat radioaktif cepat keluar dari tubuh. Ini untuk mengurangi dampak radiasi terhadap orang lain dan lingkungan,” tuturnya. (berry/hm24)