Tuesday, June 24, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Mengenal Sindrom SJS, Penyakit Langka yang Diduga Diderita Jokowi

journalist-avatar-top
Selasa, 24 Juni 2025 14.23
mengenal_sindrom_sjs_penyakit_langka_yang_diduga_diderita_jokowi

Jokowi dikabarkan sempat sakit setelah melihat kondisi kulit wajahnya berubah (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Isu mengenai kondisi kesehatan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, tengah ramai diperbincangkan publik usai beredar kabar bahwa ia diduga mengalami Sindrom Stevens-Johnson (SJS). Menanggapi hal itu, dr Arridha Hutami Putri M.Ked (DV), Sp.DV, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin sekaligus akademisi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), memberikan penjelasan medis mengenai penyakit langka tersebut.

"SJS merupakan penyakit akibat reaksi hipersensitivitas kulit dan mukosa (selaput lendir) bersifat akut dan emergency. Ditandai dengan terjadinya nekrosis (kematian sel), lepasnya sel epitel kulit dan mukosa," ujar dr Arridha kepada Mistar, Selasa (24/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa tingkat keparahan SJS ditentukan dari persentase area tubuh yang terdampak.

"Jika terkena kurang dari 10 persen dari luas permukaan tubuh disebut SJS. Jika terkena 10 sampai 30 persen disebut SJS Overlap TEN dan jika lebih dari 30 persen disebut Toxic Epidermal Necrolysis (TEN)," tuturnya.

Mengenai penyebab, dr Arridha mengatakan hingga saat ini belum ada kepastian mutlak tentang mengapa SJS bisa terjadi. Namun, obat-obatan menjadi faktor pencetus yang paling umum.

"Yang mencetuskan terjadinya reaksi SJS biasanya adalah obat-obatan yang diminum dan tergantung pada jumlah, dosis, jenis obat dan cara pemberian obat," ungkap alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara itu.

Ia menambahkan, gejala awal SJS kerap mirip dengan flu. Pasien biasanya mengalami keluhan seperti demam, nyeri tenggorokan, batuk, hingga sakit kepala sebelum munculnya gejala khas pada kulit.

"Lalu muncul lesi kulit berupa ruam kemerahan yang melepuh dan mengenai membran mukosa (mata, mulut atau kelamin) dengan gejala mata perih, nyeri menelan, atau nyeri berkemih," jelas dokter spesialis yang berpraktik di Klinik UMSU tersebut.

Dengan sifatnya yang serius dan berpotensi fatal, penanganan medis terhadap SJS harus segera dilakukan sejak gejala awal muncul. (berry/hm17)

REPORTER: