Kenali Bahaya Hantavirus, Penyakit Mematikan dari Tikus

Ilustrasi. (f:ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Hantavirus jadi perhatian setelah dua kasus baru terdeteksi di Chile, Amerika Selatan. Penyakit langka yang ditularkan dari tikus ini bisa berakibat fatal, menyerang paru-paru hingga ginjal, dan termasuk dalam kategori zoonosis atau penularan dari hewan ke manusia.
Penularan hantavirus umumnya terjadi saat manusia melakukan kontak dengan urine, air liur, atau kotoran tikus yang terinfeksi. Bahkan, hanya dengan menghirup partikel dari sarang tikus di ruangan yang berventilasi buruk pun sudah cukup untuk memicu infeksi.
Bangunan yang jarang dibuka, aktivitas luar ruangan seperti berkemah atau mendaki, serta pekerjaan di bidang pertanian dan peternakan memiliki risiko tinggi terhadap hantavirus ini, seperti dikutip dari IDNTime, Kamis (19/6/2025).
Infeksi hantavirus bisa berkembang menjadi dua kondisi serius, yakni Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) dan Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS).
Pada awalnya, gejala HPS menyerupai flu biasa, demam, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan kelelahan. Namun dalam waktu 4 hingga 10 hari, penderita bisa mengalami sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru, yang berisiko berujung pada gagal napas dan kematian. Angka fatalitas HPS cukup tinggi jika tidak ditangani secara intensif.
Sementara itu, HFRS memiliki gejala awal serupa, namun dalam beberapa hari dapat menyebabkan syok, tekanan darah rendah, kebocoran pembuluh darah, hingga gagal ginjal. Bahkan setelah pulih dari fase akut, pasien bisa mengalami efek samping ringan selama berbulan-bulan.
Saat ini belum tersedia obat khusus untuk mengatasi hantavirus. Pengobatan bersifat suportif, mulai dari istirahat total hingga bantuan pernapasan seperti intubasi dalam kasus HPS.
Diagnosis ditegakkan lewat tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap virus. Perawatan dilakukan sesuai gejala dan tingkat keparahan.
Karena belum ada vaksin maupun obat spesifik, langkah pencegahan menjadi sangat krusial:
1.Hindari menyentuh tikus, urine, atau kotorannya.
2.Selalu cuci tangan setelah aktivitas luar ruang seperti berkemah atau mendaki.
3.Simpan makanan dan sampah dalam wadah tertutup saat di alam terbuka.
4.Gunakan masker dan sarung tangan saat membersihkan area yang diduga terinfeksi tikus.
5.Tutup celah dan jalur masuk tikus ke rumah serta jaga kebersihan dapur.[]
PREVIOUS ARTICLE
RS Vita Insani Siantar Siap Layani Kelas Rawat Inap Standar