Sunday, May 25, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Kelebihan Gula pada Ibu Hamil Bisa Menyebabkan Ini

journalist-avatar-top
Minggu, 25 Mei 2025 15.41
kelebihan_gula_pada_ibu_hamil_bisa_menyebabkan_ini

dr. Elisia, Sp.OG (kiri) saat pemaparan dalam Pemeriksaan USG Gratis di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Stella Maris, Minggu (25/5/2025). (f:amita/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Paradigma lama ibu hamil harus mengonsumsi makanan manis kini harus ditinggalkan. Konsumsi gula yang berlebihan tidak hanya minim kandungan gizi, tetapi juga bisa berdampak negatif bagi ibu dan bayi dalam kandungan.

Hal ini disampaikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Elisia, Sp.OG, dalam kegiatan Pemeriksaan USG Gratis yang digelar di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Stella Maris, Minggu (25/5/25). Ia menegaskan asupan gula berlebih bisa memicu inflamasi atau peradangan dalam tubuh ibu hamil.

"Boleh konsumsi gula, tapi harus dibatasi. Jangan sering nyemil es krim, coklat, dan sesuatu yang manis. Usahakan nyemil buah-buahan. Karena makanan yang mengandung gula, tidak terdapat gizi di dalamnya,'' ucapnya.

Menurutnya, inflamasi yang dipicu oleh konsumsi gula membuat tubuh ibu hamil bekerja ekstra untuk menstabilkan kondisi. Akibatnya, vitamin dan nutrisi penting yang seharusnya disalurkan ke janin justru habis untuk meredam radang.

“Inilah salah satu penyebab mengapa bayi bisa lahir dengan ukuran kecil. Vitamin yang dikonsumsi ibu tidak sampai ke bayi karena sudah sibuk menetralisir inflamasi akibat gula,” ujarnya.

Tidak hanya itu, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan obesitas pada ibu hamil. Sehingga pada usia kandungan 6 hingga 9 bulan bisa mengakibatkan diabetes.

Selain itu, konsumsi gula berlebihan dapat mengakibatkan preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine yang diakibatkan dari obesitas.

"Untuk mengurangi gula, ibu hamil harus mengonsumsi protein seperti ikan, telur, ayam, daging, kacang-kacangan, sayur, dan buah," ucapnya.

Patokan kenaikan berat badan yang diperbolehkan terbagi dalam 3 kategori, untuk ibu hamil kurus sebulan boleh naik 2 kilo, berat badan sedang 1,5 kilo, dan kelebihan berat badan 1 kilo per bulan.

"Saya sarankan, ibu hamil makan sedikit nasi tapi perbanyak protein seperti ikan, telur, sayur, dan lainnya. Boleh juga makan mi instan, tapi harus ditambah telur, sayur, ayam, dan lainnya," katanya.

Untuk memantau berat badan selama kehamilan, dr. Elisia menyebutkan patokan yang bisa digunakan. Bagi ibu hamil dengan berat badan rendah, kenaikan yang ideal adalah 2 kilogram per bulan. Untuk berat badan normal, 1,5 kilogram, dan bagi yang sudah kelebihan berat badan, cukup 1 kilogram per bulan.

Ia juga menyoroti pentingnya masa kehamilan trimester pertama, atau yang dikenal sebagai golden period. Dalam tiga bulan pertama kehamilan, terjadi pembentukan organ-organ penting seperti jantung, mata, telinga, tangan, dan kaki.

"Trimester pertama adalah masa yang tidak bisa diulang. Kalau ibu baru mulai makan bergizi di bulan kelima, itu sudah terlambat. Sejak awal hamil sampai 9 bulan, asupan nutrisi harus maksimal," tuturnya. (amita/hm25)

REPORTER: