Monday, November 3, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Capaian Imunisasi Rendah, Dewan Minta Pemko Medan Gencarkan Sosialisasi

Mistar.idSenin, 3 November 2025 17.13
journalist-avatar-top
RF
capaian_imunisasi_rendah_dewan_minta_pemko_medan_gencarkan_sosialisasi

Bendahara Fraksi NasDem DPRD Kota Medan, dr Faisal Arbie. (foto: istimewa/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Capaian program imunisasi Zero Dose di Kota Medan dinilai masih sangat rendah dan memprihatinkan. Berdasarkan data dari Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), persentase bayi dan anak yang mendapatkan imunisasi lengkap mengalami fluktuasi dan bahkan menurun pada tahun 2025.

Untuk program Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) bagi bayi usia 0–11 bulan, pada tahun 2023 cakupannya hanya mencapai 60,09 persen. Tahun 2024 meningkat menjadi 73,65 persen, namun pada tahun 2025 (Januari–September) kembali menurun menjadi 35,84 persen.

Kondisi serupa terjadi pada Imunisasi Baduta Lengkap (IBL) untuk anak usia 12–24 bulan. Pada 2023 cakupannya hanya 16,23 persen, naik menjadi 55,08 persen di 2024, namun turun lagi menjadi 30,5 persen hingga September 2025.

Sementara untuk program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), capaian imunisasi pada siswa SD juga tergolong rendah. Tahun 2023 hanya 1,48 persen siswa yang mengikuti imunisasi, meningkat menjadi 5,8 persen di 2024, namun pada 2025 hingga September kembali menurun menjadi 2,52 persen.

Menanggapi hal itu, Bendahara Fraksi NasDem DPRD Medan, dr Faisal Arbie, menilai rendahnya capaian imunisasi tidak sepenuhnya bisa disalahkan kepada pemerintah. Menurutnya, minimnya kesadaran dan kekhawatiran orang tua terhadap vaksin turut memengaruhi capaian program tersebut.

“Ada orang tua yang takut anaknya disuntik, bahkan ada yang menuding vaksin yang diberikan sudah kedaluwarsa. Kekhawatiran seperti itu menyebabkan cakupan imunisasi di Kota Medan masih sangat rendah,” ujar Faisal, Senin (3/11/2025).

Untuk itu, Faisal meminta Pemko Medan melalui Dinas Kesehatan agar lebih aktif melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat bahwa vaksin yang diberikan aman dan berkualitas.

“Kami di DPRD juga siap membantu mensosialisasikan program ini, tapi kami ingin memastikan dulu ke Dinas Kesehatan apakah program imunisasi tersebut benar-benar masih berjalan,” katanya.

Selain itu, Faisal mengungkapkan, berdasarkan keterangan para kader posyandu di daerah pemilihannya, banyak orang tua tidak sempat membawa anaknya imunisasi karena alasan waktu dan pekerjaan.

“Kami hanya bisa menyarankan, tidak bisa memaksa. Kalau dipaksakan bisa menimbulkan penolakan. Sebagian orang tua bekerja dan tidak punya waktu membawa anaknya ke posyandu,” ucap anggota Komisi III DPRD Medan tersebut. (hm24)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN