Yordania Investigasi Insiden Penembakan Sopir Truk Bantuan di Jembatan Allenby

Perbatasan antara Israel dan Yordania. (foto:afp/mistar)
Amman, MISTAR.ID
Pemerintah Yordania mengumumkan investigasi atas insiden penembakan mematikan di perlintasan Jembatan Raja Hussein atau Jembatan Allenby, sisi Israel, Kamis (18/9/2025).
Insiden tersebut melibatkan Abdul-Muttalib Al Qaisi, warga Yordania kelahiran 1968 yang bekerja sebagai sopir truk pembawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yordania mengecam peristiwa itu sebagai pelanggaran hukum dan ancaman terhadap peran mereka dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan. “Kami menolak semua aksi kekerasan dan tindakan ilegal yang mengancam kepentingan serta misi kemanusiaan Yordania,” tegas Kemenlu dalam keterangan resminya.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Al Qaisi keluar dari truk bantuan, mencoba menembak para tentara, namun senjatanya bermasalah. Ia kemudian menikam korban dengan pisau sebelum akhirnya ditembak mati oleh petugas keamanan Israel. Akibat serangan itu, dua tentara Israel dilaporkan tewas.
Kemenlu Yordania memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan lembaga terkait guna menjamin keselamatan sopir-sopir bantuan yang melintas di perbatasan. Pada hari yang sama, tercatat 22 truk bantuan Yordania berhasil memasuki Gaza sesuai kesepakatan sebelumnya.
Namun, insiden tersebut memicu respons keras dari Israel. Militer Israel mendesak pemerintah menghentikan sementara masuknya bantuan kemanusiaan dari Yordania sampai investigasi rampung dan prosedur keamanan bagi sopir direvisi. Israel pun menutup jalur Allenby mulai Jumat (19/9/2025), tanpa kepastian kapan akan dibuka kembali.
Penutupan Allenby berdampak besar, mengingat jalur ini merupakan satu-satunya akses langsung antara Tepi Barat Palestina dengan Yordania, sekaligus jalur perdagangan utama Israel-Yordania. Kebijakan ini juga mengganggu mobilitas lebih dari tiga juta warga Palestina di Tepi Barat.
Kemenlu Yordania menegaskan kembali seruannya agar perang segera dihentikan, diberlakukan gencatan senjata permanen, serta dimulai proses diplomasi dengan solusi dua negara untuk mencegah eskalasi dan menjaga stabilitas kawasan. (**/hm16)
BERITA TERPOPULER





Susunan Pemain dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Piala Dunia U-17 2025: Garuda Muda Vs Zambia


















