Viral! Anak-Anak Arak Piton 4,5 Meter Tanpa Pengaman, Netizen Cemas

Tindakan anak-anak mengarak piton mendapat sorotan tajam dari netizen (Foto: Istimewa/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Sebuah video mengejutkan viral di media sosial, memperlihatkan sekelompok anak-anak dari desa di Bulandshahr, India, mengarak seekor python India (Indian rock python) sepanjang 4,5 meter (15 kaki) dengan tangan kosong, tanpa alat pelindung apa pun.
Dalam video yang diunggah oleh warga pada hari Selasa (8/7/2025), terlihat anak-anak mengangkat bagian kepala, badan, hingga ekor ular sambil berjalan sejauh hampir 3 kilometer. Aksi ini diiringi sorakan dari warga sekitar yang menyaksikan di pinggir jalan.
Setelah parade tersebut, reptil yang merupakan spesies dilindungi menurut Schedule I Wildlife Protection Act 1972 itu disebut dilepaskan ke hutan terdekat. Namun, tidak tampak adanya intervensi dari petugas satwa liar maupun otoritas setempat dalam proses penanganan hewan tersebut.
Video itu memicu gelombang reaksi keras dari publik dan para pemerhati satwa liar. Banyak netizen mengecam aksi tersebut karena python meski tidak berbisa, bisa melilit dan membunuh manusia, terutama anak-anak, dengan kekuatannya.
Pelanggaran Hukum Lingkungan: Indian rock python termasuk hewan yang dilindungi keras di India. Penangkapan atau gangguan terhadapnya dapat dikenai hukuman hingga 7 tahun penjara dan denda minimal Rs 25.000.
“Ini sangat membahayakan anak-anak dan jelas melanggar hukum satwa liar India,” tegas perwakilan Wildlife SOS dikutip Kamis (10/7/2025).
Kurangnya Edukasi di Komunitas
Warga desa tampaknya tidak memahami risiko interaksi langsung dengan satwa liar, apalagi yang dilindung, dan tidak ada intervensi atau laporan dari otoritas selama kejadian berlangsung, mencerminkan lemahnya pengawasan di kawasan pedesaan.
Sementara aktivis menyerukan agar pemerintah pusat dan daerah segera meluncurkan program edukasi serta patroli aktif di daerah rawan konflik manusia-satwa.
Insiden ini memicu kampanye online agar otoritas memperketat pengawasan dan edukasi terhadap masyarakat pedesaan. Seorang pejabat kehutanan distrik yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa kejadian ini “harus menjadi momentum untuk perbaikan sistemik dalam penanganan satwa liar di India.” (*)