Washington, MISTAR.ID

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengguncang perdagangan global dengan kebijakan tarif impor terbaru yang akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2025.

Sebanyak 14 negara, termasuk seluruh anggota ASEAN, masuk dalam daftar negara yang dikenai tarif tinggi untuk ekspor mereka ke pasar AS.

Trump menyebut kebijakan ini sebagai bagian dari strategi "tarif timbal balik" guna mengurangi defisit perdagangan AS. Ia menegaskan tarif bisa disesuaikan tergantung pada hubungan bilateral masing-masing negara dengan Washington.

Melansir dari CNNIndonesia, Kamis (17/7/2025) Vietnam menjadi negara dengan defisit tertinggi terhadap AS, yakni sebesar US$123,5 miliar.

Meski sempat direncanakan terkena tarif 46%, angka tersebut berhasil ditekan menjadi 20% setelah mencapai kesepakatan dagang baru.

Indonesia juga mengalami penurunan tarif dari 32% menjadi 19%. Namun, ketergantungan pada ekspor bahan mentah membuat ekonomi RI tetap rentan terhadap kebijakan ini.

Malaysia terkena tarif 25%, sedikit naik dari pengumuman sebelumnya sebesar 24%. Thailand tetap dikenai tarif tinggi 36% karena defisit perdagangan sebesar US$45,6 miliar.

Sementara itu, Filipina menghadapi tarif 20%, Kamboja 36%, Laos dan Myanmar masing-masing 40%, serta Brunei dan Singapura 25%. []