Trump Ancam Tarif Tambahan 10% untuk Anggota BRICS, Indonesia Siap Hadapi Tekanan

Info grafis Indonesia resmi kena tarif Trump (Foto: Dokumen/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan ancaman ekonomi yang mengguncang stabilitas global. Melalui platform pribadinya, Trump menyatakan akan mengenakan tarif tambahan 10% untuk seluruh negara anggota BRICS yang dianggap mendukung kebijakan anti-Amerika, termasuk Indonesia.
"Negara mana pun yang berpihak pada agenda anti-Amerika BRICS akan kami kenakan tarif tambahan. Tanpa pengecualian," tulis Trump di Truth Social, yang dikutip, Selasa (15/7/2025) dalam pernyataan yang memicu reaksi keras dari berbagai pihak.
Pernyataan ini muncul di tengah pertemuan tingkat tinggi BRICS di Brasil, yang menekankan penguatan kerja sama ekonomi global tanpa dominasi dolar AS. Trump menuding kelompok ini berupaya melemahkan dominasi mata uang Amerika.
Indonesia Siap Hadapi Konsekuensi
Menanggapi ancaman tersebut, Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa Indonesia telah memperhitungkan risiko sebagai konsekuensi dari keikutsertaan dalam BRICS.
“Indonesia tidak anti terhadap siapa pun. Kami hadir di BRICS untuk memperluas kemitraan global, bukan melawan siapa pun,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis bahwa jalur diplomatik dan negosiasi bilateral masih terbuka. “Kami yakin tim negosiasi Indonesia dapat mengatasi tekanan ini. AS tetap membutuhkan mitra dagang yang stabil di kawasan Indo-Pasifik,” ujarnya.
Reaksi Dunia dan Dampak Ekonomi
Sejumlah negara anggota BRICS, termasuk Brasil dan Rusia, mengecam retorika Trump yang dinilai unilateral dan bertentangan dengan semangat perdagangan bebas. Mereka menyatakan komitmen untuk tetap memperkuat sistem multilateral.
Ekonom memprediksi bahwa jika kebijakan ini benar-benar diterapkan, ekspor utama Indonesia ke AS seperti tekstil, elektronik, dan produk pertanian bisa terdampak. Namun, ada pula peluang untuk memperluas pasar ke negara-negara BRICS lainnya sebagai langkah diversifikasi ekspor. (*)