Monday, October 20, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Gunung Lawu Dilelang untuk Proyek Panas Bumi, Kementerian ESDM Angkat Bicara

Mistar.idSenin, 20 Oktober 2025 10.12
RE
gunung_lawu_dilelang_untuk_proyek_panas_bumi_kementerian_esdm_angkat_bicara

Gunung Lawu. (Foto: Pariwisata Indonesia/Mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Gunung Lawu disebut-sebut akan dilelang untuk proyek panas bumi (geothermal). Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan kabar tersebut tidak benar.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi memastikan bahwa Gunung Lawu tidak termasuk dalam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).

“Kami tegaskan, Gunung Lawu tidak masuk dalam Wilayah Kerja Panas Bumi. Tidak ada proses lelang maupun aktivitas eksplorasi di kawasan tersebut,” ujar Eniya, dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Senin (20/10/2025).

Menurut Eniya, keputusan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga nilai sejarah, budaya, dan spiritual Gunung Lawu, serta memastikan pengembangan energi dilakukan dengan menghormati aspirasi masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Kementerian ESDM menyebut, rencana WKP Gunung Lawu sempat diajukan pada 2018, namun resmi dihapus pada 2023 setelah melalui evaluasi menyeluruh.

Sebagai alternatif, pemerintah bersama Pemkab Karanganyar dan akademisi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 2024 mengusulkan Kecamatan Jenawi sebagai lokasi potensial karena berada jauh dari kawasan cagar budaya dan situs sakral.

Di lokasi Jenawi, pemerintah hanya merencanakan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE), yang meliputi kajian ilmiah awal atau survei geosains untuk memetakan potensi panas bumi hingga 40 megawatt (MW) atau setara kebutuhan listrik lebih dari 40.000 rumah tangga.

“PSPE ini sifatnya baru survei pendahuluan. Pengeboran baru dilakukan setelah hasil survei memastikan tidak menyentuh kawasan sakral maupun hutan konservasi,” ujar Eniya.

Kementerian ESDM juga menegaskan, tidak ada aktivitas PSPE yang akan dilakukan sepanjang proses dialog dan sosialisasi dengan masyarakat belum selesai.

“Kami ingin memastikan semua proses berjalan dengan kehati-hatian dan dapat diterima semua pihak. Selama dialog masih berlangsung, PSPE di Jenawi tidak akan kami laksanakan terlebih dahulu,” tuturnya. (hm20)